Batu, Investigasi Today – Dalam menambah wawasan dan mutu pendidikan yang lebih baik dan berkwalitas secara nasional, untuk memenuhi hal ini. SMPN1 kota Batu hari Senin,8/10 memberangkatkan anak didiknya sebanyak sembilan siswa siswi menuju Kualalumpur Malasyia selama sepuluh hari mendatang.
Keberangkatan Siswa siswi SMPN 1 Batu dan di dampingi satu siswa dari SMAN.1 pula, keberangkatan siswa SMPN1 di lakukan pelepasanya di depan halaman sekolah oleh Kepala Sekolah SMPN1 Drs.Bambang dengan di dampingi guru pembimbingnya.
Menurut”Bambang, dilakukanya Study Eching ke Malsyia untuk anak-anak bertujuan agar bisa menambah wawasan maupun ilmu mata pelajaran apapun yang akan di berikan nanti sewaktu melakukan belajar agar bisa berkolaborasi dengan pelajar-pelajar Malaysia,serta secara langsung segi positifnya bisa di terapkan di Indonesia kususnya kota Batu.
Mengacu pada study Eching kali ini ke negara Malasyia,karena negara tersebut tidak terlalu jauh perbedaanya baik menyangkut kultur budaya maupun bahasanya”urai Bambang.Karena dulu pendidikan di Indonesia di bangku SMP itu memakai kurikulum 13, supaya anak-anak tahu pemebelajaran maupun kurikulum di luar negeri, jika anak-anak hanya seumpama study di Jakarta kan sama saja kurikumnya kan.
Tetapi jika di sekolahan Aminudin Baqi, istilahnya (SMK) Sekolah Menengah Kebangsaan tapi saat ini sudah beda di Indonesia (SMK) Sekolah Menengah Kejuruan, karena sewaktu memakai program (RSBI) Rintisan Sekolah Berbasis Internasional, yang semua siswa siswinya pasti ada kemampuan dan kondisi di lingkungan sekolah dan pendidiknya pasti teruji dan memenuhi persyaratan.
Lebih dari itu “masih menurut Bambang,pertukaran antar pelajar ini sangat perlu di lakukan. bahkan kalau bisa di agendakan rutin, dengan tujuan saling mengasah dan menimba ilmu di antara pelajar Indonesia-Malasyia.Sebab dulu pelajar Malasyia juga sudah pernah berkunjung dan belajar sama-sama di negara kita.
Artinya balasan kunjungan pelajar SMPN1 Batu ke Malasyia itu murni belajar dan biaya di tanggung siswa siswi bukan dari dana pemerintah”ucapnya. Dengan di lakukanya study Eching ini, segi biaya maupun yang lainya kiranya pemerintah bisa turut serta mendukung apa yang dibutuhkan pelajar yang melakukan tukar pelajar antar negara nanti” terangnya. (bangir)