Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi
SUMENEP, Investigasi.Today – Tahun 2018 akan segera berakhir, namun sejumlah pekerjaan yang dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumenep, Jawa Timur belum selesai. Hal tersebut menjadi salah satu pemicu rendahnya serapan APBD 2018. Buktinya, 20 persen dari Rp 2,1 Triliun APBD 2018 belum terserap.
Terkait hal ini, Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi mengatakan berdasarkan laporan yang diterimanya per (26/12) penyerapan APBD baru kisaran 80 persen. “Karena sejumlah pekerjaan yang sifatnya kontraktual belum selesai,” ujarnya, Kamis (27/12).
Politisi PDIP itu juga menerangkan “anggaran yang belum terserap tersebut, yakni belanja barang dan jasa yang sifatnya pengadaan barang dan proyek fisik sekitar Rp 160 Miliar serta belanja modal berupa bantuan sosial dan hibah sekitar Rp 224 Miliar,” ungkapnya.
“Juga program pokok pikiran rakyat (pokir) dewan dibeberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tidak dilengkapi ‘by name’ dan ‘by address’ penerima juga menjadi pemicu rendahnya penyerapan APBD,” terangnya.
Melihat keadaan hingga tutup tahun 2018 ini, realisasi APBD 2018 maksimal dikisaran 91 persen. Sisa 9 persen APBD tidak terserap dan menjadi sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa).
“Nanti kami akan mengevaluasi dan memanggil Pimpinan OPD yang tingkat penyerapan anggarannya di tahun 2018 terbilang rendah. Agar pada 2019 nanti penyerapan APBD bisa lebih maksimal,” pungkasnya. ( Fathor)
