
MOJOKERTO, Investigasi.today – Bangkitkan ekonomi warganya, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melatih warganya membuat Tas Kanvas Goni, Kamis (21/8) di rest area bypass Gunung Gedangan.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan, melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskouperindag) Kota Mojokerto ini pihaknya sudah melakukan pelatihan yang diikuti sekitar 6.000 peserta yang tersebar di seluruh kelurahan.
“Alhamdulilah, sejak tanggal 19 Oktober 2021 hingga 2 minggu ke depan kota Mojokerto masuk ke dalam PPKM level 1 berdasarkan Inmendagri nomor 53 tahun 2021 yang keluar per tanggal 18 Oktober lalu,” terang Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto.
Lebih lanjut Ning Ita mengatakan, dengan diberlakukannya PPKM level 1 di kota Mojokerto itu berarti bisa dibukanya semua sektor ekonomi ataupun usaha termasuk hiburan yang banyak dikeluhkan oleh penggiat atau karyawan yang bekerja di sektor ini.
“Jika sebelumnya, belum diperbolehkan kini sudah diijinkan. Terima kasih banyak buat kerjasamanya, dengan mematuhi protokol kesehatan serta vaksinasi yang masif dilakukan baik untuk warga kota maupun luar kota yang tinggal di sini, sehingga kita bersama bisa mencapai level 1,” jelasnya.
Masih menurut Ning Ita, dalam inkubasi wirausaha ini tidak hanya pelatihan semata-mata, namun kita lakukan pendampingan mulai dari bagaimana menentukan harga jual supaya tidak kemahalan sehingga tidak laku, ataupun sebaliknya terlalu murah sehingga bisa dikatakan kerja bakti.
“Selain itu, nanti kita juga bagaimana memasarkannya, membuat branding sehingga mampu bersaing dengan produk-produk luar daerahnya. Untuk tempat pemasaran, mulai di rest area ini, Sunrise Mall, Alfa Mart, Indomaret hingga nanti kita juga siapkan tempat penjualan di Mal Pelayanan Publik yang bernama GSMC,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Diskouperindag Kota Mojokerto Ani Wijaya menyampaikan, awalnya pelatihan ini akan diikuti oleh sekitar 200 peserta. Namun setelah divalidasi, jumlah pesertanya ada 122 orang, yang akan dilaksanakan selama 3 gelombang dengan masing-masing gelombang sekitar 40 orang.
“Setiap pelatihan akan dilaksakan selama tiga hari, yang selanjutnya akan ada pendampingan seminggu sekali selama enam bulan sehingga bapak/ibu bisa membuat produk yang sempurna serta inovatif dan kreatif dengan ciri khas kota Mojokerto. Jika bapak/ibu konsisten nanti sekitar bulan November atau Desember akan diberikan bantuan pemodalan,” tutupnya. (Adv/Yanto)