Jakarta, Investigasi.today – Pemerintah sudah semakin memperkuat sistem pencegahan korupsi dan memperingatkan semua orang yang berani korupsi bakal disikat oleh aparat, hal tersebut disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat memberikan arahan dalam peluncuran aksi peencegahan korupsi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) 2021-2022 dalam akun YouTube KPK RI.
“Sistem pencegahan korupsi sudah semakin kita perkuat dari hulu ke hilir. Jadi bagi siapapun yang masih nekat pasti akan disikat tanpa pandang bulu,” ungkap Moeldoko, Selasa (13/4).
Moeldoko menambahkan dengan adanya Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) pada 2019-2020, saat ini sudah ada kemajuan yang dicapai. Diantaranya sektor perizinan dan tata niaga layanan perizinan semakin cepat dan mengehemat waktu.
“Bansos pun semakin tepat sasaran, karena data di DKTS dan NIK sudah mencapai 88 persen dan ini sangat penting sekali,” tandasnya.
Tidak hanya itu, Moeldoko juga menyebut sektor keuangan negara dan tata kelola negara pemerintah sudah semakin transparan dan akuntabel. Hal ini berkat diterapkannya E-Katalog lokal yang difokuskan pada 6 provinsi yaitu NTB, Jawa Barat, DKI Jakarta, Riau, Gorontalo, dan Aceh.
“E-Katalog lembaga pun terdapat di sektor PUPR, Kemenpan, Kemendikbud, serta perhubungan aksi ini akan kita terus dorong di semua instansi agar semakin efisien dan akuntabel,” terangnya.
Dengan adanya pengawasan sistem merit untuk mencegah adanya jual beli jabatan,
Moeldoko menegaskan
bahwa sektor penegakan hukum dan reformasi birokrasi juga menunjukkan kemajuan.
“Penguatan APIP untuk pengawasan internal, serta percepatan penerapan SPBE menjadi capaian yang harus dilakukan,” pungkas Moeldoko. (Ink)
