Keranda mayat dan dukungan massa untuk menahan Ahmad Dhani di Mapolda Jatim
SURABAYA, Investigasi.Today – Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Antihoax dan Cinta Damai Surabaya menggelar aksi unjuk rasa di halaman Mapolda Jawa Timur di Jalan Ahmad Yani Surabaya, Selasa (23/10).
Kedatangan massa tersebut dimaksudkan untuk mendukung Polda Jatim agar segera menangkap dan menahan Ahmad Dhani, seperti yang tertulis dalam poster yang dibawa saat melakukan aksi, “Dukung Polda Jatim segera tangkap dan tahan Ahmad Dhani Prasetyo”.
Berbagai poster kecaman lainnya juga dibawa masa, seperti “Ahmad Dani jangan kotori Surabaya dengan kelakuanmu”. Tidak hanya poster kecaman, Massa juga membawa sebuah keranda mayat.
Penyidik Polda Jatim menjadwalkan pemeriksaan terhadap Ahmad Dhani Prasetyo pada Rabu (23/10) besok, dalam perkara pencemaran nama baik atas kata-kata idiot.
Namun, pemeriksaan tersebut bakal tertunda lantaran pihak Ahmad Dhani meminta penundaan. Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Arisandi menyampaikan, kuasa hukum Ahmad Dhani meminta agar pemeriksaan dilakukan pada hari Jumat (26/10) sekitar pukul 09.00 WIB.
Arisandi menerangkan, pemanggilan terhadap Ahmad Dhani adalah yang pertama sejak berstatus tersangka dalam perkara pencemaran nama baik atas kata-kata idiot, yang dia lontarkan saat hendak melakukan deklarasi #2019GantiPresiden.
“Kalau Jumat nggak datang, kita layangkan panggilan kedua,” tandasnya.
Penyidik juga sudah mengajukan surat pencekalan terhadap musisi Ahmad Dhani Prasetyo ke Kanwil Imigrasi Surabaya. Pencekalan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan yang akan dilakukan oleh mantan suami Maia Estianty tersebut tidak
Terkait pencekalan tersebut, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan “pencekalan sudah dilakukan pada Jumat kemarin dan sudah disampaikan Pak Karo Penmas Mabes Polri. Hal itu terkait dengan antisipasi atas kasus yang menjerat saudara Ahmad Dhani,” ujarnya Senin (22/10) kemarin.
Polda Jatim berharap Ahmad Dhani kooperatif dengan memenuhi panggilan penyidik pada Rabu (2410/2018) besok. “Tapi kita tunggu sampai tanggal 23 Oktober apakah yang bersangkutan datang apa tidak,” pungkasnya. (Ink)
