
Bandung barat, investigasi.today – Sudah beberapa hari lalu sejumlah batang pohon pisang tertanam di tengah jalan yang biasa dilintasi kendaraan roda dua dan roda empat di kawasan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.
Pohon pisang itu ternyata ditanam oleh warga Kampung Picung Gede, Desa Cipatik, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat sebagai bentuk protes rusaknya jalan yang menghubungkan dua desa yakni Desa Ciraden dan Desa Cipatik.
Jalan tersebut rusak cukup parah dengan lubang di hampir semua badan jalan. Berdasarkan pengakuan warga kerusakan jalan tersebut diperkirakan mencapai 1,5 kilometer.
“Kerusakannya sudah terlalu parah. Jadi kalau hujan itu jalannya seperti balong (kolam), karena berlubang kan. Terus kalau kemarau berdebu. Jadi warga protes dengan cara ini,” ujar salah seorang warga, Senin (10/10).
Bertahun-tahun rusak jalan tersebut tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah. Warga padahal sudah sering mengajukan permintaan supaya jalan segera diperbaiki hingga kesabaran warga habis.
“Jadi kalau hujan itu banjir, karena saluran air di sini nggak jalan. Sudah lama seperti ini tapi tidak ada perbaikan,” ucap Sutisna.
Sementara itu Kepala Desa Cipatik Asep Agus mengatakan jika penanaman pohon pisang di tengah jalan sebagai reaksi dari warganya yang mendapati kondisi jalan sebagai akses utama mereka rusak parah.
“Sebetulnya kita tidak bisa apa-apa karena itu kan hak warga. Aksi itu merupakan bentuk luapan kekesalan warga karena kondisi jalan yang rusak,” ucap Asep.
Asep mengatakan selama sepuluh tahun terakhir jalan tersebut memang belum tersentuh perbaikan. Pihaknya sendiri sudah berulangkali mengajukan perbaikan untuk jalan tersebut.
“Jadi kita juga tidak tinggal diam, sudah empat kali pengajuan tapi tidak ada tindaklanjutnya. Informasinya baru di 2023 bisa diperbaiki,” kata Asep.
Sebagai solusi jangka pendek, ia bersama warga lainnya memperbaiki jalan tersebut secara swadaya. Meskipun perbaikan yang mereka lakukan dengan material seadanya tak pernah bertahan lama.
“Kita swadaya, karena statusnya kan punya Pemda KBB. Jadi diperbaiki seadanya tapi kalau hujan rusak lagi karena drainasenya juga perlu diperbaiki,” kata Asep. (Budiyanto)