
Mojokerto, Investigasi.today – Keberhasilan pembangunan adalah melalui perencanaan, dan perencanaan yang tepat berawal dari data-data yang akurat. Upaya inilah yang terus digencarkan oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dengan menggandeng Healthcare Community Indonesia (HCI) sebagai pemberi layanan kesehatan secara langsung dari rumah ke rumah bagi warga Kota Mojokerto.
Untuk hasil pendataan yang akurat inilah Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinkesP2KB) Kota Mojokerto mengembangkan aplikasi yang nantinya akan menjadi pusat data yang dapat diakses oleh masing-masing stakeholder di Kota Mojokerto dan rencanaya akan terintegrasi dengan aplikasi Gayatri. Pemaparan fitur data kesehatan ini berlangsung pada Senin (4/4) di Pendopo Sabha Krida Tama Rumah Rakyat oleh Tim IT DinkesP2KB kepada Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Sekda Kota Mojokerto serta perwakilan dari jajaran OPD di Lingkungan Kota Mojokerto.
Pada pertemuan ini, Ning Ita sapaan akrab wali kota menegaskan bahwa kunci terciptanya satu data adalah integrasi dari masing-masing OPD. Ia juga kembali mereview bahwa sejak tahun 2019 diantara seluruh OPD di Kota Mojokerto pemilik data terlengkap adalah Dinas Kesehatan dan terwujudlah aplikasi GAYATRI (Gerbang Layanan Informasi Terpadu dan Terintegrasi) sebagai pintu masuk satu data di bidang kesehatan.
“Berbicara satu data kuncinya adalah integrasi dengan pintu masuk data kesehatan. Gayatri harus terus ada pengembangan dan pembaharuan.”tegas Ning Ita. Kedepan Ning Ita juga ingin aplikasi gayatri juga terintegrasi Sistem Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).
Masih tentang pentingnya data, Ning Ita menegaskan bahwa pendataan yang telah diperoleh HCI adalah aset yang berharga sehingga tidak boleh diabaikan dan senantiasa harus terus diperbaharui. “Inovasi tidak selalu harus membuat aplikasi baru, tetapi bisa dengan pembaruan dari aplikasi Gayatri dengan mengintegrasikan data yang sudah terkumpul di tahun 2020 dan 2021.”tutur Ning Ita.
Lebih jauh Ning Ita juga menyampaikan bahwa untuk integrasi data, masing-masing OPD juga harus bersinergi. Dimana DinkesP2KB sebagai pengampu Gayatri harus bersama-sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) sebagai pemegang satu data untuk mensosialisasikan satu data kepada OPD atau dinas yang lain. (Yanto)