Surabaya, Investigasi.today – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerima audiensi Wakil Ketua Misi (chief of mission) dan Kepala Hubungan Ekonomi Kedutaan Besar (Kedubes) Kerajaan Belanda Adriaan Palm di ruang kerjanya, Rabu (13/12). Wali Kota Eri Cahyadi bersama Adriaan Palm membahas berbagai program yang dapat disinergikan antara Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan Pemerintah Kerajaan Belanda.
Wali Kota Eri menyambut baik kedatangan Adriaan ke Kota Surabaya. Ada banyak hal yang dapat disinergikan antara Kota Surabaya dengan kota-kota di Belanda. Salah satunya, soal penanganan banjir, pengelolaan air bersih, transportasi, hingga pengembangan pariwisata.
”Surabaya dengan Belanda tidak jauh berbeda dalam menangani banjir, karena letaknya di pesisir. Selain menangani masalah banjir, Pemkot Surabaya juga ingin berkolaborasi soal manajemen pengelolaan air yang dibuang ke sungai menjadi jernih. Karena, di Surabaya juga ada susur sungai seperti kota-kota di Belanda,” kata Wali Kota Eri.
Wali kota yang akrab dengan sapaan Cak Eri Cahyadi itu ingin, hubungan kerja sama antara Kota Surabaya dengan kota-kota di Belanda bisa memberikan solusi terbaik dalam hal penanganan banjir.
”Karena seperti yang kita ketahui, riol (saluran) di Surabaya itu bangunan pada zaman Belanda. Sehingga saya membutuhkan integrasi riol-riol di Kota Surabaya,” ujar Cak Eri.
Cak Eri mengungkapkan, riol-riol yang dibangun pada zaman kolonial Belanda kala itu, kondisinya sudah terputus. Seperti riol di kawasan Jalan Blauran dan Jalan Kedungdoro.
”Kalau itu (Belanda) sudah ada gambarnya, juga mungkin ada arsitek yang memiliki kemampuan yang sama, bisa menyelesaikan permasalahan di Surabaya,” ungkap Eri.
Bukan hanya itu, Cak Eri juga ingin Kota Surabaya menjalin hubungan kerja sama dengan Belanda terkait pengembangan wisata kota tua. Pemkot Surabaya akan meminta data terkait gedung-gedung peninggalan Belanda di Kota Pahlawan.
”Sehingga kita juga akan sister city di bidang pariwisata. Bagaimana cerita dan bagaimana gedung-gedung itu bisa dijadikan wisata heritage seperti yang saya sampaikan sebelumnya,” papar Eri.
”Indonesia dan Belanda punya ikatan lebih karena story (cerita sejarah). Karena itu, saya ingin (Belanda) ada hubungan sister city seperti dengan Liverpool, Inggris. Salah satu contoh nyata, adanya pertukaran pelajar,” ungkap dia.
Wakil Ketua Misi (chief of mission) dan Kepala Hubungan Ekonomi Kedutaan Besar (Kedubes) Kerajaan Belanda Adriaan Palm berharap Kota Surabaya bisa menjalin hubungan yang lebih baik dengan kota-kota di Belanda.
”Saat ini kita fokuskan pada MoU sister city, kalau sudah ada hubungan ini, akan bisa menjadi seperti hubungan keluarga, sehingga bisa saling bertukar informasi dan sharing antara Kota Surabaya maupun dengan kota yang dipilih sebagai sister city,” kata Adriaan.
Adriaan menambahkan, Kota Surabaya memiliki potensi kerja sama yang sangat besar. Dia berharap pada 2024 bisa segera melakukan Memorandum of Understanding (MoU) sister city dengan kota-kota terpilih dari Belanda.
”Kita akan melihat kompetensi atau kesamaan antara kota di Belanda dengan Kota Surabaya. Misal, kota yang kita pilih sebagai calon sister city juga harus kita sadari bahwa program mereka juga sama dengan program lokal pemerintahan di sini,” ucap Adriaan Palm. (Laga)