Saturday, March 15, 2025
HomeBerita BaruJatimTiga Tahun Tidak Menerima Haknya, Pensiunan Dinas Kesehatan Gresik Hidup Memprihatinkan

Tiga Tahun Tidak Menerima Haknya, Pensiunan Dinas Kesehatan Gresik Hidup Memprihatinkan

Kades Suryadi dan Ida Hadji

Gresik, Investigasi.today – Ida Hadji (71), seorang pensiunan Dinas Kesehatan Gresik, warga RT 4 RW 1 Dusun Pandanan, Desa Pandanan, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Jawa Timur sudah tiga tahun ini tidak menerima dana pensiun.

Hal tersebut diungkapkan pria yang hidup sebatang kara ini saat mendatangi Kantor Balai Desa Pandanan dan ditemui langsung oleh Kepala Desa Suryadi, S.Sos.

“Saya pensiun pada 2017, namun sejak 2019 pensiunan saya tidak cair. Jadi terhitung tiga tahun ini, saya tidak tidak pernah lagi menerima uang pensiun,” ungkap Ida Hadji, Selasa (31/5).

“Dulu pernah mengambil uang pensiunan, namun ditolak. Saat itu pihak Taspen berkata KTP_nya masih lama, semoga dengan bantuan pak kades uang pensiunan saya bisa keluar semua,” lanjutnya.

Untuk diketahui, setiap bulan semestinya Ida Hadji menerima uang pensiunan senilai Rp. 2.500,000. Kalau di kali tiga tahun sekitar 90 juta.

“Saya berharap pihak Taspen bisa mencairkan lagi seperti dulu, sebab uang pensiun tersebut untuk kebutuhan hidup,” harap Ida Hadji.

Terkait hal ini, Kades Suryadi mengatakan bahwa Ida Hadji adalah benar warga_nya yang hidup sebatang kara. “Dulu dia seorang PNS yang berdinas di Dinas Kesehatan,” terangnya.

Suryadi menuturkan bahwa dirinya pernah telpon ke Taspen Surabaya dan disuruh melampirkan bukti persyaratan yang diminta.

“Karena yang dimiliki pak Ida Hadji hanya KTP dan Kartu Keluarga (KK), sehingga pihak Taspen kesulitan untuk mencairkan dana pensiun itu. Dari situ putuslah hubungan kami dengan pihak Taspen sampai sekarang,” ungkap
Ketua AKD Kecamatan Duduksampeyan ini.

Menurut Suryadi, kalau ada permasalahan seperti ini seharusnya pihak Taspen mempunyai update terbaru dan jemput bola. “Jika ada orang yang sebelumnya tiap bulan menerima dana pensiun, tapi beberapa bulan kemudian dana pensiun tersebut tidak turun lagi. Seharusnya pihak Taspen mengkroscek kenapa dana pensiun tersebut tidak turun, apakah orang itu meninggal, apakah orang itu hilang dan sebagainya,” tuturnya.

“Kasihan pak Ida Hadji, dia hidup sebatang kara. Bayangkan saja, ketika awalnya bisa dicairkan, tapi mengapa sampai tiga tahun tidak turun, pasti ada sesuatu,” tandasnya. (Slv)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular