Teks foto; Ribuan guru K2 saat berunjuk rasa
SUMENEP, Investigasi.Today – Menuntut penghapusan batasan umur dalam seleksi CPNS dan meminta agar pelaksanaan seleksi CPNS di tunda, Ribuan tenaga honorer Kategori Dua (K2) Kabupaten Sumenep menggelar unjuk rasa di kantor Bupati, Kamis (20/9).
koordinator Forum Honorer Kategori Dua Sumenep, Abd.Rahman mengatakan “ sudah puluhan tahun kami mengabdi menjadi tenaga guru honorer, namaun sekarang pelaksanaan tes CPNS ada batasan umur. Ini sangat tidak adil,” ujarnya disela-sela aksi.
Ribuan pendemo juga mendesak agar pemerintah mengangkat K2 secara otomatis menjadi CPNS tanpa tes, mengingat lamanya pengabdian yang telah dilakukan K2 sebagai guru.
“Pemkab Sumenep harus mendukung tuntutan-tuntutan kami dengan mengirim surat kepada Presiden RI dan Menpan, agar ada percepatan pengangkatan K2 menjadi CPNS,” tandasnya.
Saat ini, jumlah tenaga honorer K2 di Sumenep sebanyak 1.321 orang yang mengabdi sebagai guru di berbagai lembaga pendidikan.
“Jumlah tenaga pendidik di Sumenep ini didominasi oleh tenaga honorer yang sudah mengabdi bertahun-tahun. Harusnya tidak perlu ada tes CPNS. Kalau memang ada persyaratan secara administrasi yang kurang, kami akan memenuhinya,” ungkap Rahman.
Terkait hal ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep, Edy Rasyiadi menyampaikan beberapa waktu lalu pihaknya telah menyampaikan keinginan para tenaga honorer kepada Menpan), agar K2 diangkat secara langsung.
“Mungkin saat ini dalam pembahasan di Kementerian pendayagunaan aparatur negara,” ungkapnya.
Edy juga menambahkan bahwa pihaknya siap untuk kembali mengirimkan surat kepada Menpan), sebagai bentuk dukungan terhadap K2 tersebut.
“Kami akan kembali mengirim surat ke Menpan RB sebagai penegasan atas keinginan para tenaga honorer K2 ini,” tandasnya.
Setelah puas berorasi secara bergantian di Kantor Bupati Sumenep, para tenaga honorer K2 berjalan kaki menuju ke kantor DPRD.
Untuk diketahui, penerimaan CPNS formasi Sumenep 2018 sebanyak 372 orang. Rinciannya, tenaga guru dari unsur K2 sebanyak 163 orang, tenaga guru kategori umum 40 orang, tenaga kesehatan 125 orang, dan tenaga teknis lainnya sebanyak 44 orang. (Fathor)
