Minahasa Utara, investigasi.today – Pria bernama Djonny Waani (58) di Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara (Sulut) menjadi korban pengeroyokan di acara pesta pernikahan keponakannya. Korban dikeroyok karena menolak tawaran meminum minuman keras (miras) oleh pelaku.
“Ada visum kemudian dokter memberikan keterangan kalau (tulang) rusuk muda saya patah,” kata Djonny, Senin (27/3).
Insiden itu terjadi di Desa Werot, Kecamatan Likupang Selatan, Minut pada Kamis (23/3) sekira pukul 19.00 Wita. Pihak korban lalu melaporkan hal tersebut ke Polsek Likupang pada Kamis (23/3), yang teregistrasi dengan nomor: STTLP/61/III/2023/POLSEK LIKUPANG-POLRES MINUT-POLDA SULUT.
Djonny mengatakan pengeroyokan itu terjadi setelah acara resepsi pernikahan keponakannya selesai. Saat itu, pelaku bernama Steven dan teman-temannya menawarkan minuman keras ke dirinya namun ditolak.
“Pelaku sempat menawarkan minuman keras, tapi kami menolak,” katanya.
Setelah itu, pelaku menghampiri ayah mempelai wanita dan keduanya terlibat cekcok. Pelaku diduga marah karena menganggap keluarga mempelai wanita tidak menghargainya.
“Saat itu kami keluarga dari mempelai wanita sedang duduk usai acara resepsi, tiba-tiba datang pria bernama Steven dan memukul ayah mempelai wanita,” terang Djonny.
Djonny mengaku berusaha melerai keduanya agar kesalahpahaman tak berlangsung lama. Namun, pelaku dan rekan-rekannya justru melakukan pengeroyokan terhadap dirinya.
“Saya langsung melerai agar tidak terjadi keributan. Namun tersangka bersama rekan-rekannya langsung memukul saya,” tuturnya.
Dia pun berharap polisi segera menangkap para pelaku. Apalagi mereka telah melaporkan peristiwa tersebut yang dilengkapi dengan bukti visum.
“Saya berharap polisi segera menangkap para pelaku pengeroyokan,” harapnya.
Kapolres Minut AKBP Bambang Yudi Wibowo membenarkan peristiwa tersebut. Namun dirinya tak menjelaskan secara detail duduk perkara kasus tersebut.
“Sudah naik sidik, mau penetapan tersangka,” ujarnya singkat. (Mona)
