
Gresik, Investigasi.today – Kampanye keberagaman serta menolak rasisme, ditunjukkan warga RT-4/RW-3, Desa Sekapuk saat menjadi peserta gerak jalan yang digelar Pemerintah Kecamatan Ujungpangkah, Sabtu (24/8).
Tak hanya mengenakan baju adat, mereka juga membawa poster berisi penolakan rasisme serta meneriakkan ajakan untuk saling menghargai selama.
Salah satu warga Sekapuk, Nur Halim mengatakan, pemakaian baju adat papua merupakan wujud dari kecintaaan terhadap warga di Bumi Cendrawasih. “Ini bentuk kecintaan kami ke Papua, isu yang akhir-akhir muncul semoga selesai. Serta kembali merajut kebersamaan. Kami bangga dengan budaya Papua,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim mengungkapkan bahwa hal ini sebagai gambaran konkrit bahwa warga kami mencintai keberagaman budaya. “Kami sangat menghargai keberagaman, kami sangat menjunjung tinggi persatuan. Kita berbeda, tetap satu Indonesia. NKRI harga mati,” tandasnya.
Abdul Halim berharap agar seluruh masyarakat bisa saling memahami dan meningkatkan toleransi antar sesama. “Kami selfi mengedepankan toleransi antar sesama, dan itu sudah lama kita pupuk di desa kami,”pungkasnya. (Salvado)