
Sumenep, Investigasi.today – Kurang lebih seribu orang dari Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Pembela Islam (LPI) massa melakukan unjuk rasa yang merupakan gabungan dari tiga Kabupaten di Madura. Sejumlah massa menggelar demo di depan Gedung DPRD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Jumat (10/7).
Massa yang berkumpul di Taman Potre Koning/Taman Bunga dan bergerak dari depan Masjid Agung Jamik Sumenep menuju depan Gedung DPRD Sumenep untuk menyampaikan aspirasinya terkait penolakan RUU HIP.
Dalam aksi tersebut sikap dari FPI untuk melakukan penolakan terhadap Rancangan Undang Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). Dan dengan tegas kedatangan aksi para pendemo FPI dan Laskar Pembela Islam langsung disambut oleh Ketua DPRD Sumenep KH. Hamid ali Munir yang juga didampingi oleh beberapa dari sebagian anggota Fraksi.
Ketua DPRD Sumenep KH. Hamid Ali Munir menyampaikan pada saat di tengah massa para aksi dari FPI dan LPI “bahwa pernyataan penolakan dengan tegas terhadap RUU HIP dan sudah diterima dan ditanda tangani oleh semua Fraksi”, ungkapnya.
“Sehingga dari permintaan semua itu semua Fraksi yang ada di DPRD Sumenep sudah menandatangani yang menjadi sama dengan harapan yang ada di DPRD”, tuturnya.
Ketua DPRD Sumenep juga berharap untuk bisa menciptakan situasi di Sumenep yang aman dan khususnya madura untuk menciptakan situasi yang aman kondusif dan tentram yang menjadi Peran Utama.

“Kami juga berharap untuk para pengunjuk rasa yang datang sebanyak kurang lebih seribu orang untuk bisa menciptakan situasi yang aman dan tentram serta kondusif”, harapnya.
Lebih lanjut, KH. Jurjis Zammil menyampaikan bahwa kedatangan kami ke sini niat baik untuk menyampaikan aspirasi kami kepada DPRD Sumenep sebagai wakil dari pada rakyat, bahwa Polisi dan TNI itu jangan dianggap pro sama mereka dan jangan sampai ada yang merusak Pancasila. Ia adalah menjaga ketahanan Negara dan membela tanah air dan melindungi rakyat.
“Polisi dan TNI tetap bersatu bersama masyarakat akan menggempur bagi yang merongrong Tanah air dan kedaulatan rakyat serta melindungi Pancasila. Karena masih belum darurat, polisi pasti akan bersatu bersama kita”, ungkap KH. Jurjis Musammil dalam orasinya.
Ia juga menyinggung tentang adanya Wabah Covid-19, “Kami khawatir saja tentang penyakit Corona, semuanya ini apa hanya sebagai misi dari PKI yang hanya untuk menutup masjid, menutup pesantren pesantren”, tegasnya.
“Dan kenapa harus pesantren, masjid yang ditutup, kok bukan pabrik rokok PT. Gudang Garam dan Pabrik Pabrik di situ sebenarnya tempat yang kotor, itu yang harus di tutup duluan”, jelasnya orasi.
Dengan menyampaikan aspirasinya melalui DPRD Sumenep untuk menyampaikan kepada DPR RI Pusat untuk menolak terhadap Rencana Undang-Undang RUU HIP dari Gabungan beberapa organisasi FPI dan Laskar Pembela Islam ini dengan tegas menolak terhadap RUU HIP. (Fathor).