Jakarta, Investigasi.today – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai leading sector Food Estate atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Namun demikian, Jokowi tetap menugaskan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk membantu Prabowo dalam mengurus lumbung pangan. “Mentan tetap di situ. Nanti urusan pertanian yang lain, pangan yang lain ya tetap Mentan,” tegasnya.
Terkait penunjukan Prabowo, Jokowi menuturkan inisiatif lumbung pangan berangkat dari peringatan FAO terkait potensi timbulnya krisis pangan dunia. Untuk itu dibutuhkan penanganan cepat dalam membuat cadangan pangan strategis.
Karena urusan pertahanan bukan hanya tentang alutsista (alat utama sistem senjata) saja, tapi juga menyangkut urusan pangan. Makanya Jokowi menunjuk Prabowo sebagai leading sector Food Estate.
“Yang namanya pertahanan itu bukan hanya tentang alutsista, ketahanan di bidang pangan juga menjadi salah satu bagian dari itu,” tandasnya.
Jokowi menjelaskan lumbung pangan yang akan dibangun di Kalteng bukanlah merupakan tanah gambut, melainkan tanah aluvial. Tanah jenis ini terbentuk dari proses endapan.
“Itu aluvial semua. Itu di luar gambut dan saya kira nggak akan mengganggu lingkungan yang ada. Kita tahu gambut di mana titiknya, mana yang gambut, sedalam apa, ada semua,” terangnya.
“Sehingga nanti kalau misalnya kekurangan beras ya tanam padi. Kalau kekurangan jagung ya tanam jagung. Kemarin sudah kita cek, jagung bisa, padi bisa, cabai, tanam di situ,” lanjutnya.
Terkait anggaran yang dibutuhkan untuk membangun food estate yang ada di Kapuas dan Pulang Pisau, Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan “Menhan sudah menyampaikan semua, termasuk hitung-hitungan cost dan anggarannya,” pungkasnya. (Ink)
