Friday, October 18, 2024
HomeBerita BaruNusantaraTuntut Dosen Pembimbing Mesum Dipecat, Mahasiswa UMS Solo Gelar Aksi

Tuntut Dosen Pembimbing Mesum Dipecat, Mahasiswa UMS Solo Gelar Aksi

 

Sukoharjo, investigasi.today Ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar aksi terkait dugaan pelecehan seksual yang terjadi di kampus. Mereka menuntut agar dosen yang diduga melakukan tindakan mesum bisa segera dikeluarkan.

Ratusan mahasiswa UMS yang mengenakan pakaian hitam mulai berjalan menuju Gedung Induk Siti Walidah mulai pukul 15.35 WIB. Beberapa dari mereka menggunakan mobil pikap, sementara sebagian besar lainnya berjalan sembari membentangkan poster-poster sindiran.

Sesampainya di halaman Gedung Siti Walidah, ratusan mahasiswa itu menyanyikan Mars Mahasiswa. Terbentang belasan poster sindiran bertuliskan ‘binatang jalang’, ‘pengajar kok vulgar’, ‘yang melahirkan peradaban tidak pantas dilecehkan’, dan masih banyak poster lainnya.

Aksi kemudian dilanjutkan dengan membacakan sumpah mahasiswa. Suara ratusan mahasiswa itu menggema di seluruh penjuru Gedung Siti Walidah.

Salah satu mahasiswa menyampaikan orasinya. Ia menuntut agar pihak kampus segera mengeluarkan dosen yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap salah satu mahasiswa UMS.

“Kita tidak peduli nama kampus kita bagus atau jelek, apabila ada pelecehan di kampus, kita harus bersuara,” ungkap salah satu mahasiswa saat menyampaikan orasinya di atas pikap, Rabu (17/7).

Menggunakan microphone, ia mengajak mahasiswa lainnya untuk menyampaikan orasi dan memanggil pihak rektorat.

“Kita tidak akan pergi kalau tuntutan kita tidak disepakati. Maka kampus harus menyapa kami untuk menyepakati tuntutan yang kita berikan,” serunya.

Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Rifqi Al Muis mengungkapkan, aksi yang diikuti ratusan mahasiswa yang tergabung dalam gerakan aliansi mahasiswa UMS itu mendesak beberapa tuntutan kepada pihak kampus.

“Pertama menuntut dosen terkait pelecehan ini dikeluarkan secara tidak terhormat dan seluruh aktivitasnya di lingkup kampus itu diberhentikan semuanya,” kata Rifqi kepada awak media.

Ratusan mahasiswa itu sepakat meminta adanya penindakan tegas terhadap dosen yang diduga melakukan pelecehan seksual tersebut. Selain itu, mereka juga menuntut Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) untuk membuat pedoman terkait penindakan kasus pelecehan seksual di UMS.

“Karena sampai saat ini dari Universitas hanya membentuk satgasnya saja, belum ada pedoman,” paparnya.

“Kemudian untuk ketegasan seksual secara general, ketika ada dosen yang mungkin melakukan hal yang serupa itu bisa ditindaklanjuti secara tegas,” imbuh dia.

Usai menyampaikan orasi di halaman Gedung Siti Walidah, beberapa pihak rektorat UMS pun tampak hadir di tengah ratusan mahasiswa. Tampak hadir Wakil Rektor 2 Muhammad Da’i, Wakil Rektor 3 UMS Ihwan Susila, dan Wakil Rektor 4 EM Sutrisna.

Ratusan mahasiswa UMS pun mulai memasuki gedung bersama jajaran pihak Rektorat, dan berkumpul secara melingkar untuk melakukan audiensi.

Diberitakan sebelumnya, seorang dosen pembimbing yang diduga melakukan tindakan mesum viral di kalangan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Postingan itu diunggah akun Instagram @dpn.ums beberapa hari belakangan ini.

Dalam postingannya, akun tersebut menampilkan tangkapan layar chat seseorang yang mengaku menjadi korban dosen tersebut. Rentetan foto chat itu diberikan judul dosen pembimbing mesum.

Pada unggahan itu, menceritakan kronologi perilaku kurang menyenangkan yang dialami korban saat sedang melakukan bimbingan skripsi kepada si dosen.

Dimintai konfirmasi, Wakil Rektor (WR) II UMS Solo, Muhammad Dai, mengatakan pihak kampus sudah merespons postingan yang viral itu.

“Sudah di-follow up oleh WR IV dan tim disiplin,” ujar Dai, Selasa (8/7). (Sev)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -





Most Popular