Teks foto ; Ratusan guru non K2 saat menggelar aksi
GRESIK, Investigasi.Today – Tuntut intensif segera dicairkan, ratusan guru honorer non K2 yang mengajar di SDN dan SMPN di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, turun ke jalan dan menyampaikan aspirasinya ke kantor DPRD Gresik, Kamis (13/9).
Penasehat Forum Komunikasi Guru Non-K2 Gresik, Lutfi Syaifudin mengatakan, insentif dari Pemkab Gresik belum cair sejak triwulan kedua tahun 2018 hingga sekarang.
Padahal seharusnya, insentif pada tahun 2018 telah disepakati Rp 500 ribu per bulan. Namun, pada triwulan pertama 2018 (Januari, Pebruari, Maret), mereka masih mendapatkan insentif Rp 250 per bulan.
“Nominal itu sudah kesepakatan dewan dan Pemkab. Namun, pada triwulan pertama tahun 2018 hanya cair Rp 250 ribu per bulan,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Lutfi juga meminta agar DPRD Gresik melakukan tugasnya dengan menyampaikan aspirasi ke Dispendik Pemkab Gresik agar insentif dicairkan.
Dia membeberkan, saat ini nasib guru honorer di Kota Pudak masih memprihatinkan, banyak guru honorer yang masih digaji tidak layak.
Sehingga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka harus melakukan usaha lain. Tak sedikit, mereka mencoba peruntungan dengan berjualan dan berdagang.
“Masih ada 1100 guru di Kabupaten Gresik yang digaji Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu. 850 orang yang digaji Rp 500 ribu hingga Rp 800 ribu dan hanya 6 orang guru yang digaji diatas satu juta,” ungkapnya.
Lutfi juga meminta agar Pemkab Gresik mencairkan dana insentif guru honorer. “Akan kami perjuangkan, karena hak kami. Kita sudah beberapa kali hearing namun masih belum keluar juga,” ungkapnya. (Ink)