Mojokerto, Investigasi.today – Banyuwangi menjadi tuan rumah Puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional (Harkesnas/HKN) ke-58 Provinsi Jawa Timur. Dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Pemprov Jatim, Adhy Karyono, acara tersebut dihadiri sejumlah kepala daerah dan diikuti seluruh kepala dinas kesehatan se-Jawa Timur.
Dalam ajang ini, total ada 102 penghargaan diberikan kepada kabupaten/kota dan insan kesehatan yang dinilai menjadi teladan dalam penangan kesehatan di Jatim.
Dalam sambutannya, Sekdaprov Adhy mengapresiasi seluruh stake holder yang bekerja keras dalam melakukan pelayanan kesehatan bagi warga. Mulai dari menurunkan angka kematian ibu dan bayi, hingga gotong royong menurunkan stunting.
“Kami mengapresiasi bupati/walikota dan seluruh jajaran kesehatan yang sama-sama berjuang mengatasi pandemi. Terkait dengan indikator kesehatan, baik dari rumah sakit dan pemerintah daerah juga bapak ibu sekalian telah bekerja baik meningkatkan derajat kesehatan warga Jatim,” ujar Sekdaprov di Ballroom Hotel El-Royale Banyuwangi, Selasa (15/11).
“Termasuk reformasi birokrasi kesehatan, peningkatan kualitas layanan, penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi/balita, imunisasi, hingga masalah stunting,” lanjut Adhy.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Walikota Surabaya, Eri Cahyadi; Walikota Madiun Maidi; Walikota Malang, Sutiaji; Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari, Juga hadir Bupati Situbondo Karna Suswandi, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono. Forum ini juga diikuti kepala dinas kesehatan, direktur rumah sakit se-Jawa Timur dan perguruan tinggi kesehatan di Jawa Timur.
Adhy mengatakan HKN ke-58 menjadi peluang dalam mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat yang lebih prima, lebih luas jangkauannya dan juga lebih cepat dalam memberikan layanan masyarakat. “Hari Kesehatan ini juga menjadi ajang kami mempromosikan layanan kesehatan kepada masyarakat,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengungkapkan terima kasih dipilihnya Kabupaten Banyuwangi sebagai tuan rumah peringatan HKN ke-58 Provinsi Jawa Timur.
“Terima kasih kepada Pemprov Jatim yang terus men-suport dan memberikan bimbingan kepada daerah-daerah untuk melakukan pelayanan kesehatan. Dengan dukungan pemprov, kami juga terus berupaya menekan angka stunting di Banyuwangi dengan berbagai program, sekaligus juga peningkatan IPM Banyuwangi,” kata Ipuk.
Ipuk berharap, peringatan ini menjadi momen bagi semua daerah untuk saling berkolaborasi antar daerah untuk menyelesaikan masalah kesehatan. “Setelah bersama-sama melewati pandemi, Banyuwangi masih ada PR seperti stunting, maupun peningkatan derajat kesehatan warga. Semoga dari forum ini kita bisa saling berbagi praktek baik program-program kesehatan untuk bersama-sama meningkatkan derajat kesehatan warga,” kata Ipuk.
Dalam kesempatan tersebut, Sekdaprov meluncurkan aplikasi e-Tibi. Sebuah website layanan skrining mandiri gejala TBC. Masyarakat bisa melakukan self assessment gejala TBC tanpa harus download aplikasi.
Selain itu, juga diberikan penghargaan kepada kabupaten/kota dan insan kesehatan yang dinilai menjadi teladan dalam penangan kesehatan di Jatim. Total ada 102 penghargaan.
Pemkab Banyuwangi sendiri mendapatkan penghargaan sebagai daerah dengan capaian imunisasi MR (Measles dan Rubella) pada Bulan Imunisasi Anak Nasional di atas >95 persen pada perpanjangan 1 se-Jawa Timur. Banyuwangi juga mendapatkan penghargaan sebagai Kabupaten Sehat Swasti Saba Wistara.
Peringatan HKN di Banyuwangi ini berlangsung meriah. Selain dilakukan parade edukasi kesehatan, juga digelar Health Expo. Pada pameran kesehatan itu, ada booth-booth yang bisa dikunjungi.
Pengunjung dapat melakukan cek kesehatan gratis, mulai dari layanan pemeriksaan mata, kesehatan kulit, dan konsultasi kesehatan lainnya. Juga ada inovasi pelayanan dari Lab Gizi Dinas Kesehatan Pemprov Jatim, RS Mata Masyarakat Jawa Timur, RSUD Haji Provinsi Jawa Timur. (Yanto/adv)