Monday, July 7, 2025
HomeBerita BaruJatimWarga Pasang Baliho, Wujud Penolakan Terhadap Tambang Emas Tumpang Pitu

Warga Pasang Baliho, Wujud Penolakan Terhadap Tambang Emas Tumpang Pitu

Banyuwangi, investigasi.today – Momen HARKITNAS yang di peringati setiap 20 mei di manfaatkan oleh warga Kecamatan Pesanggaran yang menolak kehadiran tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, untuk berkumpul bersama dan menyatukan visi misi serta mensolidkan pergerakan mereka.

Meskipun sedang menjalankan puasa, namun tidak menyurutkan langkah puluhan warga dan aktivis yang selama ini kukuh dan teguh menolak tambang emas tumpang pitu. Mengambil lokasi di lapangan Sumbermulyo sebagai titik kumpul, warga yang berkumpul tepat jam 15.30 wib dengan semangat HARKITNAS dan spirit tolak tambang yang telah mendarah daging. Mereka bergotong royong bahu membahu membuat satu baliho yang terbuat dari kayu sebagai perwujudan penolakan mereka atas kehadiran tambang emas tumpang pitu.

“Pendirian baliho itu selain sebagai wujud konsistensi masyarakat dalam menolak tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, juga sebagai wujud nyata terjalinya ikatan antara seniman, mahasiswa, dan masyarakat untuk bersama berjuang menolak tambang emas tumpag pitu, jika masyarakat solid dan bersatu, maka takkan terkalahkan” papar Dayat, salah seorang warga sekitat tumpang pitu.

Baliho hasil kreasi warga tersebut bergambar Petani membawa cangkul dan bertuliskan “Kami tidak butuh Tambang, kami hanya petani yang menyambung hidup dari tanah dan air” .

Salah satu koordinator aksi Pirno Handoko menjelaskan bahwa pendirian baliho merupakan salah satu wujud ketegasan sikap dari warga masyarakat yang menolak keberadaan tambang emas di Gunung Tumpang Pitu.

“Tambang akan tumbang bila kita bersama sama bersatu melawan kerakusan yang hendak merusak Gunung Tumpang Pitu. Ini baliho yang pertama, selanjutnya kami akan mendirikan baliho baliho di tempat lain” jelas Pirno.

Dalam kegiatan tersebut selain mendirikan baliho masyarakat yang hadir di ajak menyanyikan mars tolak tambang tumpang pitu. Aksi yang di gelar berlangsung tertib dan di akhiri dengan buka puasa bersama. (adi)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular