
Surabaya, Investigasi.today– Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Achmad Hidayat, mengaku banyak menerima keluhan dari masyarakat yang telah diterima melalui jalur afirmasi untuk jenjang SMA/SMK. Meski telah melalui jalur afirmasi tetapi tetap membayar sejumlah uang.
“Mereka yang diterima melalui jalur afirmasi dan jelas merupakan warga tidak mampu, harus tetap membayar seragam yang harganya berkisar diantara Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta,” kata Achmad di Surabaya, Senin (11/7/2022).
Melansir dari laman resmi Kemendikbud, afirmasi artinya jalur yang disediakan untuk siswa yang kurang mampu. Biasanya, mereka menerima program penanganan dari Pemerintah Pusat ataupun Daerah.
Achmad menjelaskan apabila afirmasi hanya sebagai pembeda jalur masuk. Menurutnya tidak ada intervensi kebijakan nyata bagi warga tidak mampu yang diterima SMA/SMK Negeri merupakan ketidakseriusan Provinsi Jawa Timur dalam penyelenggaraan pendidikan.
“Harusnya yang diterima afirmasi itu bisa gratis biaya operasional dan seragamnya. Selama beralih pengelolaan ke Provinsi Jawa Timur setiap tahun terulang dan tidak ada aksi nyata untuk berpihak pada wong cilik,” tegas mantan aktivis GMNI ini.
Achmad menegaskan bahwa jaminan terselenggaranya pendidikan jenjang SMA/ SMK harus dilaksanakan secara serius dan penuh tanggung jawab oleh Pemprov Jatim.
“Pemprov Jatim seharusnya memberi solusi problem klasik PPDB yang muncul dari tahun ke tahun,” katanya. Ia juga berharap agar makin banyak pihak yang menyuarakan untuk dapat menyampaikan keluhan-keluhan rakyat agar segera teratasi. (Laga)