Jakarta, Investigasi.Today – Sayangi diri dengan hidup sehat dan menjaga pola makan, sebab penyakit apapun bisa menyerang yang kita tidak tahu kapan datangnya. Dua tokoh nasional meninggal karena kanker dalam kurun waktu yang berdekatan. Ustadz Arifin Ilham wafat karena serangan kanker kelenjar getah bening dan kanker nasofaring di Penang, Malaysia pada Rabu (22/5), sedangkan Mantan ibu negara Ani Yudhoyono wafat pada Minggu (1/6) di Singapura juga karena kanker darah.
Terkait hal ini, Direktur Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, dr Cut Putri Arinie, menyebut ada dua jenis faktor risiko kanker:
- Faktor risiko yang tidak bisa dimodifikasi/diintervensi seperti usia, genetik, jenis kelamin, dan etnis.
- Faktor risiko yang bisa dimodifikasi/diintervensi seperti merokok, pola makan tidak sehat (tinggi garam, gula, lemak), kurang olahraga, obesitas, serta paparan zat kimia berbahaya dan korosif.
“Untuk kasus Bu Ani dan Ustad Arifin, hanya dokter yang merawat yang paham. Kita tidak bisa menebak-nebak penyebab pastinya,” ungkap dr Cut, Senin (3/6).
dr. Cut mengakui, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit tidak menular, termasuk kanker, di Indonesia. Seperti transisi demografi yang ditandai makin tingginya usia harapan hidup sehingga potensi sakit makin besar, juga transisi teknologi yang membuat banyak orang makin malas bergerak.
Namun juga ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko penyakit tidak menular. Di antaranya dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat sejak kecil, serta menghindari paparan rokok.
“Jika menemukan tanda-tanda ketidaknormalan dalam tubuh, segera lakukan deteksi. Perbanyak makanan sehat, simpanlah buah dan sayur di rumah,” pungkasnya. (Ink)
