Gresik, investigasi.today – Jika selama ini banyak masyarakat belajar bercocok tanam dan memetik sayuran di Kabupaten Malang, maka kini warga Gresik tidak perlu jauh-jauh kesana. Sebab di wilayah Gresik Utara, lebih tepatnya di Dusun Grogol, Desa Masangan, Kecamatan Bungah, sudah ada Wisata Edukasi Agro Sayur Tegal Seruwan (ASTS).
Bermula dari seorang teman Guru yang kebingungan mencari kebun untuk praktek belajar menanam dan memanen sayur-sayuran anak didiknya. Akhirnya, Ahmad Mulyono menyulap sentra sayur miliknya menjadi Wisata ASTS.
Dilahan seluas 1 hektar ini, para pengunjung, yang kebanyakan berombongan, bisa mengenal bermacam-macam sayuran dan belajar bagaimana proses bercocok tanamnya. Mulai sayur bayam, kangkung, sawi hingga cabe.
“Disini cocok untuk mengenalkan anak-anak pada macam-macam sayuran. Apalagi anak-anak perkotaan yang jarang mengerti mengenai proses tanam hingga memanen sayuran,” ungkap Khamalatul Aziza, Kepala Sekolah TK Muslimat 74 Nurul Jadid, Desa Banyuwangi, Kecamatan Manyar Gresik, Jum’at (2/3/2018).
Aziza, memang sengaja membawa 54 anak didiknya dan para guru untuk mengunjungi Wisata Edukasi ASTS sebagai bagian proses belajar.
“Anak-anak sangat senang sekali disini. Bahkan, saat bermain lumpur anak-anak tidak mau berhenti,” terangnya kepada investigasi.today
Sunarsih, salah satu pemandu Wisata Edukasi ASTS menjelaskan, bahwa wisata ini sudah buka sejak dua tahun lalu, tepatnya Oktober Tahun 2016. Namun, baru 4 bulan belakangan ini pengunjung semakin membludak.
“Saat ini tiap pengunjung harus pesan dulu sebelum kesini. Supaya jadwalnya tidak bentrok dengan rombongan lain,” ucap Sunarsih.
Perempuan yang akrab disapa Bunda Suna tersebut, mengatakan, di Wisata Edukasi ASTS para pengunjung, yang rata-rata anak Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD), akan diajari mengolah tanah, mencangkul, menyiram, memberi pupuk dan juga memanen sayuran.
“Proses mengajari anak-anak kita harus sabar dan tetap menyenangkan. Sehingga anak-anak tidak bosan,” katanya.
Tak hanya bercocok tanam, para pengunjung bisa memberi makan kelinci dan kambing serta bermain outbound.
“Terakhir anak-anak kami ajak bermain di kolam lumpur yang sudah diberi banyak bola,” jelas Bunda Suna didampingi pemilik Wisata Edukasi ASTS Ahmad Mulyono.
Wisata yang buka setiap hari, mulai pukul 8.00-11.00 Wib ini, rata-rata dikunjungi sekitar 100 orang. Tiap pengunjung dikenakan biaya mulai 25-35 ribu. Tergantung pilihan paketnya.
Pemilik Wisata ASTL Ahmad Mulyono Ingin Tingkatkan Nilai Jual Sayuran Melalui Wisata
Bercocok tanam sayuran sudah menjadi kegiatan sehari-hari Ahmad Mulyono. Oleh sebab itu, Pemilik sentra sayur di Dusun Grogol, Desa Masangan, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, ini faham betul mengenai pasang surut dunia sayur.
Mulyono menanam berbagai macam sayuran, seperti bayam, kangkung, sawi dan cabe di lahan seluar 1 hektar.
Harga satu ikat kangkung ditingkatan pengepul hanya sekitar 400 rupiah. Hal ini membuat Mulyono tergerak untuk memanfaatkan kebunnya menjadi area Wisata Edukasi Agro Sayur Tegal Seruwan (ASTS). Apalagi pengunjung wisata mencapai 100 orang per hari.
“Kalau sudah ada wisata, tentu harga sayur bisa naik,” ujar suami dari Siti Sa’adah, yang mengaku sayurnya satu ikat bisa laku 2000 rupiah ini.
Tak sampai disitu, Mulyono bersama delapan orang tim Wisata Edukasi ASTS juga mengolah sayur bayam menjadi kripik. Sehingga nilai ekonomis sayuran semakin meningkat.
“Kripik bayam ini kami jadikan oleh-oleh untuk pengunjung wisata,” tandas pria yang juga Guru Seni Budaya dan Ketrampilan (SBK) di MI Nurul Huda Desa Masangan ini. ( nif/ salvado)