Irjen Marthinus Hukom Resmi Dilantik Menjadi Kepala BNN, Setelah Ucap Sumpah Jabatan Di Hadapan Presiden Jokowi

Jakarta, Investigasi.today – Irjen Marthinus Hukom eks Kadensus 88 Polri telah resmi dilantik menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), setelah mengucapkan sumpah jabatannya di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pengambilan sumpah dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta pada Jumat (8/11) bersamaan dengan pelantikan Hakim Mahkamah Konstitusi Ridwan Mansyur.

Pengangkatan Marthinus Hukom berdasarkan kepada Surat Keputusan Presiden Nomor 182/TPA tahun 2023.

Dilakukannya pengangkatan ketua BNN, disebabkan karena pemberhentian Petrus Golose yang sudah memasuki masa pensiun pada 1 Desember yang lalu.

Melansir dari siaran langsung Sekretariat Presiden pengambilan sumpah jabatan yang dilakukan oleh ketua BNN dipimpin secara langsung oleh Presiden Jokowi.

Dalam sumpahnya “Demi Tuhan saya berjanji bahwa saya akan setia dan taat kepada UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang- undangan dengan selurus- lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara,” ucap Presiden Jokowi yang senantiasa diikuti oleh Marthinus.

“Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan jabatan, akan menjunjung tinggi etika jabatan bekerja, bekerja dengan sebaik- baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab,” tambahnya.

“Bahwa saya akan menjaga integritas, tidak menyalahgunakan kewenangan, serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela,” jelas Marthinus yang mengikuti ucapan Presiden.

Setelah Irjen Marthinus Hukom mengucapkan sumpah jabatan, kemudian acara dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara pelantikan.

Dengan ini maka sudah resmi, bahwa dirinya akan menggantikan Komjen Pol Petrus R Golose menjadi Kepala BNN baru.

Kemudian acara diakhiri dengan pemberian ucapan selamat oleh Presiden Jokowi kepada Marthinus dan diikuti oleh para tamu undangan.

Dalam acara pelantikan, juga turut hadir di Istana beberapa jajaran pemerintahan. Seperti Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Agung, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. (Slv)