Jakarta, investigasi.today – Secara aklamasi dan tanpa melalui voting, Komisi III DPR RI pada Jumat (13/9) dini hari menetapkan Irjen Firli Bahuri sebagai Ketua KPK periode 2019-2023.
Ketua Komisi III DPR, Aziz Syamsuddin mengatakan “Untuk menjabat pimpinan ketua KPK masa bakti 2019-2023, sebagai ketua pertama adalah saudara Firli Bahuri. Bisa disepakati?” tanya Aziz saat pemilihan.
“Setuju,” ujar semua anggota Komisi III DPR.
Sedangkan untuk Wakil Ketua KPK dijabat oleh empat orang, yakni; Alexander Marwata, Nurul Ghufron, Nawawi Pomolango dan Lili Pintauli Siregar.
Kelima pimpinan KPK ini terpilih usai menjalani fit and proper test di Komisi III DPR dan mengalahkan 379 kandidat lainnya dalam rangkaian seleksi Calon Pimpinan (Capim) KPK yang sudah digelar sejak 17 Juni 2019. Sebelumnya, mereka juga telah mengikuti seleksi administrasi, uji kompetensi, profile assessment, kesehatan, hingga uji publik.
Firli Bahuri adalah lulusan Akpol 1990, Ia seorang perwira Tinggi Polri berpangkat Inspektur Jenderal dan saat ini menjabat sebagai Kapolda Sumatera Selatan. Sejumlah posisi strategis pernah dijabat Firli, diantaranya Kapolres Kebumen (2006), Kapolres Brebes (2007), Wakapolres Metro Jakarta Pusat (2009), Ajudan Wapres RI Boediono (2012), serta Kapolda NTB (2017). Firli juga sempat menjabat Deputi Penindakan KPK.
Dalam voting tersebut, Firli berhasil meraih suara terbanyak. Seluruh anggota Komisi III yang berjumlah 56 memilihnya sebagai pimpinan KPK.
Terpilihnya Firli sebagai Ketua KPK, sedikit berbeda dengan pemilihan pimpinan KPK di periode-periode sebelumnya. Pada pemilihan pimpinan KPK periode sebelumnya, voting dilakukan dua kali. Yakni voting pertama untuk memilih 5 pimpinan KPK dan voting kedua untuk memilih ketua KPK.
Kali ini, Komisi III DPR hanya melakukan satu kali voting untuk memilih 5 pimpinan KPK dan kemudian secara aklamasi, memilih Irjen Firli (yang meraih suara terbanyak) sebagai Ketua KPK.
Berikut hasil voting yang dilakukan anggota Komisi III DPR:
Firli Bahuri: 56 suara
Alexander Marwata: 53 suara
Nurul Ghufron: 51 suara
Nawawi Pomolango: 50 suara
Lili Pintauli Siregar: 44 suara
Sigit Danang Joyo: 19 suara
Lutfi Jayadi Kurniawan: 7 suara
I Nyoman Wara: 0 suara
Johanis Tanak: 0 suara
Roby Arya Brata: 0 suara. (Ink)
