
Jakarta, investigasi.today – Dalam periode Januari hingga awal Maret 2020, Kementerian Kesehatan mencatat total 16.099 jumlah kasus demam berdarah dengue atau DBD di Indonesia dan telah menelan 100 korban jiwa.
Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan “terkait DBD, secara nasional ada 16.099 kasus dan sydah ada 100 korban meninggal dunia,” ungkapnya, Senin (9/3).
Nadia menambahkan untuk menekan angka itu, pihaknya melakukan sejumlah langkah preventif. Seperti; pemberantasan sarang nyamuk, baik di rumah, sekolah, tempat umum maupun rumah ibadah. Pemerintah juga akan mengambil langkah untuk memastikan logistik untuk tes DBD mencukupi seperti persediaan abate, insektisida dan larvasida serta melakukan antisipasi jika terjadi peningkatan kasus DBD di beberapa daerah.
“Jika terjadi peningkatan kasus DBD, kami sudah menyiagakan rumah untuk antisipasi serta memastikan tersedianya cairan dan alat infus,” terangnya.
Untuk diketahui, jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bertambah, hingga Minggu (8/3) tercatat dudah ada 32 warga yang meninggal dan terdapat 2.697 warga yang sedang dirawat akibat DBD.
Sedangkan untuk daerah dengan jumlah kasus terbanyak adalah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Di sana sudah ditemukan 1.190 kasus DBD dengan jumlah meninggal 13 orang.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan NTT Erlina R Salmun mengatakan, ribuan warga yang menderita DBD tersebut tersebar di 20 kabupaten dan satu kota.
“Di NTT sendiri, hanya Kabupaten Sumba Tengah yang bebas dari DBD,” ungkap Erlina.
Sementara di Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Jawa Barat, dalam periode Januari sampai dengan awal Maret, kasus DBD sudah menelan 15 korban jiwa. (Ink)