Friday, July 4, 2025
HomeBerita BaruJatimTidak Ikut Ujian, Wali Murid MI Islamiyah Protes Keras

Tidak Ikut Ujian, Wali Murid MI Islamiyah Protes Keras

Wali Murid MI Islamiyah, Erni

BANYUWANGI, investigasi.today – Mengantisipasi/waspada Pandemi Virus Corona (Covid-19) Pemerintah menerapkan sistem belajar hingga ujian akhir dilakukan di rumah sehingga lebih tenang dan aman namun berbeda dengan yang dialami oleh sejumlah wali murid Sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Islamiyah terletak di Dusun Krajan Desa Sempu Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi. 

Sejumlah wali murid Protes Keras dan mengaku merasa sangat di kecewakan lantaran ulah sewenang-wenang oknum pihak Sekolah yang telah mengeluarkan dari group WhatsApp sehingga merasa kesulitan dan ironisnya tidak dapat mengikuti ujian.

Wali murid kelas VI mengatakan, “Terus terang saya sebagai wali murid merasa sangat kecewa kepada pihak Sekolah terutama Kepala Sekolah karena tanpa ada alasan yang jelas telah mengeluarkan dari group WhatsApp sehingga kami merasa kesulitan mengakses informasi penting dari sekolah”, kata Erni terlihat kecewa.

“Selain telah dikeluarkan Selama Dua hari dari group WhatsApp pihak Sekolah juga tidak memberikan Token jadi secara otomatis anak saya bernama Rembulan akrab di panggil Caca duduk di kelas VI tidak dapat mengikuti ujian akhir secara online”, tambah Erni.

“Walaupun sudah dimasukkan lagi ke dalam group saya tetap meminta pertanggung jawaban dari pihak Sekolah terutama Kepala Sekolah karena mental anak saya jatuh, Saya akan menuntut secara hukum agar peristiwa sewenang-wenang seperti ini tidak lagi terjadi di kemudian hari”, tegas Erni.

“Saya sempat menanyakan kenapa pihak Sekolah mengeluarkan dari group dan Kepala Sekolah menjawab katanya tidak sengaja, Kan jawaban yang tidak masuk akal masak tidak sengaja sampai Dua hari? “, imbuh Erni.

“Kepala Sekolah sering menjadi buah bibir para wali murid karena mengeluarkan kata-kata kasar dan perbuatan yang tidak sepantasnya”, ungkap Erni.

Wali kelas lain yang juga kelas VI mengatakan hal senada,”Saya juga merasa kecewa kepada pihak Sekolah karena di keluarkan dari group, masalahnya anak saya bernama Anjani memakai Email Sekolah padahal yang menyuruh pihak sekolah, Anak saya masih bisa mengikuti ujian karena di kasih Token oleh wali kelas”, ujar Dayu.

Dalam peristiwa tersebut oknum pihak Sekolah diduga telah melakukan tindakan Diskriminatif /Berat sebelah karena kedua wali murid sama- sama dikeluarkan dari group WhatsApp akan tetapi yang dikasih Token hanya salah satu wali murid.

Kepala Sekolah MI Islamiyah (Ervin Nurrohmah) saat didatangi awak media tidak berada di sekolah, Hingga berita ini tayang belum ada konfirmasi dari pihak Sekolah. (Widodo)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular