
SIDOARJO, Investigasi.today – Penerima bantuan sembako dambak Covid-19 dari pemerintah Kab.Sidoarjo, beberapa di antaranya justru telah masuk dalam daftar penerima bantuan sosial dari program lain.
“Nah, inilah yang membuat kami kecewa, katanya tidak boleh dobel bantuan, tapi kenyataannya penerima itu menerima bantuan dobel. Jauh sekali dengan data yang sesuai dengan dilapangan,” sebut Sunandar, saat di konfermasi lewat telpon selulernya, Juma’at (1/5/).
Adanya satu warga menerima double bantuan ini, membuat situasi di tengah masyarakat jadi panas.
“Timbul kecemburuan sosial, karena mereka yang tergolong sangat perlu dibantu justru malah tidak menerima bantuan sama sekali,” kata Sunandar.
Beliau juga menuturkan, semestinya pihak pemerintah menurunkan tim khusus dari pemkab Sidoarjo untuk pengawasan bantuan sembako, pendataan yang failit dan detil biar masyarakat tidak bergejolak.
Bantuan yang tidak tepat sasaran dan mengakibatkan masyarakat ribut karena penerima bantuan tidak sesuai dengan di lapangan atau lokasinya.
“Data warga penerima bantuan ini, kami ketahui dari hasil pengaduan warga yang tidak jadi menerima karena datanya berbeda,” tutur Sunandar.
Salah satu warga Prambon yang tidak menerimah sembako sebut saja (Satuji) menambahkan, pihaknya sangat kecewa dengan bantuan sembako yang tidak merata dan salah arah, mestinya pendataan diperjelas, jangan data yang lama di ajukan ke Desa.
“Lanjut dia, saya tidak pernah dapat sekalipun bantuan sembako dari Desa, apa lagi saya denger dari omongan warga sembako ini diperuntuhkan yang tidak punya sawah gogol, yang gogol tidak dapat sembako,” ucapnya.
“Untuk sembako yang berisi
– Beras 5 kg
– Minyak Goreng 1 Liter
– Mie Instan Sarimi Kaldu Ayam 10 Bungkus
– Gula Pasir Putih 2 kg.
“Sangatlah membantu, apa lagi peraturan pemerinta PSBB 14 hari, saya tidak bisa kemana-mana,” cetusnya.
Warga Krian inisial H, juga menuturkanya, sungguh di sayangkan harapan kita sebagai masyarakat bawah dengan pembagian sembako sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah dengan adanya pandemi wabah cofid-19 yang terkesan kurang perhatian atau pengawasan karena banyak sekali masyarakat yang belum menerima termasuk saya,” pungkas H, saat di temui awak media. (dori)