
Kediri, Investigasi.today – Sebanyak 150 rider dari berbagai daerah di Jawa Timur mengikuti ‘Klotok Fun Enduro Competition 2022’. Selain menyambut datangnya bulan suci Ramadan, perlombaan balap motor ini juga untuk mencari bibit-bibit atlet unggulan.
Event perdana Klotok Fun Enduro Competition 2022 ini dihelat oleh Komunitas Trail Kediri (KTK). Yang menarik dari gelaran ini, karena mengambil tempat di Gunung Klotok Kota Kediri yang terkenal dengan medan yang sangat ektrem.
Ketua KTK Ashari mengungkapkan, pihaknya sengaja menghadirkan enduro yang bersifat perlombaan, karena event tersebut jarang ada. Selain bisa mengobati kerinduan para penghobbi ‘kuda besi’ terhadap dunia balap motor yang sempat vakum akibat pandemi, juga untuk menyambut datangnya bulan suci ramadan yang hanya tinggal beberapa hari lagi.
“Event seperti ini hampir tidak ada. Yang biasa kami lakukan event adventure biasa dengan mengundang offroader di Jawa Timur, bahkan di seluruh Indonesia. Biasanya, tidak kompetisi, namun kini kita ingin ada yang berbeda, dengan menghadirkan enduero yang bersifat perlombaan,” ungkap Ashari.
Ada empat kelas yang dilombakan dalam gelaran ini terdiri dari, kelas Buil-Up Class, Local Class, 40 Tahun Up dan Odong-odong/FFA atau terbuka. Sementara itu, para rider dituntut untuk menangklukkan track sepanjang 3 kilometer yang menantang dengan adanya jalur curam dan terjal khas sebuah gunung.
Yang unik, titik start lomba ini mengambil sebuah jalur kemiringan hingga 45 derajat. Peserta wajib berdiri di dataran tinggi dengan jarak 10 meter dari motor mereka.
Begitu bendera start dikibarkan, para rider harus berlari menuju motornya, kemudian menyalakan mesin untuk memulai perlombaan dengan jalur naik. Tak sedikit, diantara rider yang kesulitan serta terjatuh dalam menaklukkan jalur start tersebut.
“Track sebenarnya sepanjang 5 kilometer di seputaran Lebak Tumpang. Namun kita hanya bisa maksimalkan 3 kilometer, mengingat situasi hujan dan memperhatikan keselamatan daripada peserta. Kalau dibandingkan tempat lain, Klotok pastik lebih sulit. Tapi, Alhamdulillah mulai babak penyisihan pertama, sampai final bisa dilahap semua peserta dan tidak ada accident,” jelasnya.
Ashari mengaku bahwa dengan event ini Kota Kediri memiliki potensi menghasilkan bibit rider profesional untuk kejuaraan Nasional, terlebih lagi mendapat dukungan dari pihak pemerintah.
“Kediri memiliki potensi menjadi rider enduro kelas nasional, perlombaan seperti ini belum banyak digelar di sejumlah kota dan kali ini kita gelar di Kota Kediri. Apalagi kita mendapat dukungan dari DPRD Kota.Kediri,” imbuh pria yang lebih karib disapa pak Raden ini.
Senada dengan wakil rakyat dari Partai Demokrat Kota Kediri itu, Ketua DPRD Kota Kediri Gus Sunoto Imam Mahmudi yang hadir langsung dan memberikan dukungan pada para rider mengaku kegiatan ini sangat positif dan menjadi wadah bagi anak muda menyalurkan bakat dan potensi bagi Kota Kediri.
“Ini adalah event yang bagus, bagaimana gabungan komunitas anak muda yang memiliki kemampuan naik sepeda motor. Agar tidak ngawur di jalan raya dan jelas wajib didukung penuh. Bisa dilihat betapa mereka memiliki potensi luar biasa. Semangat bertanding cukup tinggi dan jumlah peserta cukup banyak. Selama event berlangsung baik, saya siap mendukung penuh event ini ke depan,” tutup Gus Sunoto.
“Ini adalah event yang bagus, bagaimana gabungan komunitas anak muda yang memiliki kemampuan naik sepeda motor. Agar tidak ngawur di jalan raya dan jelas wajib didukung penuh. Bisa dilihat betapa mereka memiliki potensi luar biasa. Semangat bertanding cukup tinggi dan jumlah peserta cukup banyak. Selama event berlangsung baik, saya siap mendukung penuh event ini ke depan,” tutup Gus Sunoto.
Untuk diketahui, Klotok Fun Enduro Competition 2022 ini cukup menarik antusias masyarakat. Ini diketahui dari jumlah peserta yang mengikutinya. Ada sebanyak 300 pendaftar, namun karena peminat membeludak, akhirnya panitia membatasi hanya untuk 150 pendaftar pertama. Panitia juga menyediakan hadiah uang pembinaan hingga jutaan rupiah, helm orca dan lain-lain serta piala kemenangan. (Slv)