Saturday, March 15, 2025
HomeBerita BaruJatimCegah Kenakalan Remaja dan Perkawinan Usia Dini, Ning Ita: Butuh Sinergi

Cegah Kenakalan Remaja dan Perkawinan Usia Dini, Ning Ita: Butuh Sinergi

Mojokerto, Investigasi.today – Tidak dipungkiri jika persoalan kenakalan remaja dan perkawinan usia dini masih ditemukan di tengah masyarakat Kota Mojokerto. Menyadari hal tersebut, Wali kota Mojokerto menegaskan bahwa setiap pihak di masyarakat perlu turun tangan ikut andil dalam mengatasi permasalahan tersebut.

“Kita harus menyadari bahwa ini tugas bersama. Baik pemerintah, warga ataupun stakeholder lainnya, harus memiliki komitmen untuk bersinergi dalam upaya mencegah makin maraknya kenakalan remaja dan pernikahan di bawah umur,” ungkap Wali kota Ika Puspitasari, Jumat pagi (20/5/2022).

Lebih lanjut ia menjelaskan jika setiap pihak memiliki wewenang untuk berkontribusi dalam persoalan tersebut. Misalnya, ia memberikan contoh terkait peran seorang guru BK (Bimbingan Konseling) di sekolah, serta Kepala Seksi (kasi) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) baik di tingkat kecamatan maupun kelurahan.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan guru BK di sekolah. Sementara ketika di lingkungan rumah, persoalan ini utamanya menjadi wewenang kasi. Kasi harus bisa menggerakkan beragam elemen di masyarakat, seperti ibu-ibu PKK, Dasawisma, dan yang lainnya,” ucap Wali kota dihadapan para guru BK tingkat SMP/ SMA dan Kasi Kesrra seluruh kecamatan dan kelurahan di Kota Mojokerto.

Menurutnya sinergi berbagai pihak akan mempercepat terwujudnya cita-cita yang ada, yakni generasi penerus bangsa Indonesia emas 2045. Mengingat fakta bahwa masa saat ini, gempuran teknologi dan budaya asing seringkali berdampak pada terkikisnya moral generasi muda. Sehingga perlu sinergi cepat dan tepat sasaran, agar keadaan tidak semakin memburuk.

“Kita lihat sekarang, kasus pernikahan anak-anak ini bukan karena perjodohan seperti jaman dulu. Saat ini mudah sekali bagi anak muda untuk terpapar konten-konten tidak bermanfaat, yang kemudian mengarah ke kenakalan remaja, seperti pergaulan bebas. Mereka tidak menyadari, hanya berdasarkan rasa ingin tahu, hingga kemudian berbuat hal yang tidak bermoral,” tutur perempuan yang akrab disapa Ning Ita ini.

Pada kesempatan yang berlangsung di pendopo Sabha Kridhatama Rumah Rakyat Kota Mojokerto ini, Pemkot Mojokerto menggelar sosialisi yang menghadirkan narasumber Dr. Aniva Kartika, M.A dari Pusat Konsultasi dan Layanan Psikologi Universitas Surabaya. (Yanto)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular