
Jakarta, investigasi.today – Susi Pudjiastuti mengaku sempat ngobrol bareng ketua umum partai politik (parpol). Meski demikian, sampai saat ini belum ada tawaran ke Susi untuk bergabung ke partai politik.
Pernyataan Susi Pudjiastuti disampaikan dalam acara Deklarasi #KOPISUSI atau komunitas pendukung Susi Pudjiastuti di Jakarta Timur, Minggu (3/7). Susi tak menampik bahwa dia sempat berbincang dengan ketua umum partai.
“Nggak juga (partai yang datang). Kalau Ketum partai ngobrol sama saya, ya biasa, kan mereka juga kawan,” papar Susi.
Susi menduga belum ada tawaran parpol kepadanya lantaran karakter Susi yang tidak cocok dengan dunia politik.
“Tapi tidak ada yang tawar-tawar apa. Saya pikir mungkin karakter saya juga terlalu gimana kan. Ya kalau ketemu hari-hari ya kan makan bareng. Ke tempat hajatan ketemu, ya banyak,” kata dia.
Kopi Susi mendeklarasikan dukungan terhadap Susi Pudjiastuti sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024. Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia itu pesimistis.
“Untuk saya melihat ini bukan political movement. Karena kalau kita mau political movement, kita nggak ada ruang. Kalau dibilang mereka ini kan partai di dunia maya. Kalau di Pangandaran kita punya partai ikan,” papar Susi di Griya Ardhya Garini, Jakarta, Minggu (3/7).
Pengusungan lewat partai politik ada ketentuan dan tata caranya. “2024 ini maksud calon kan capres-cawapres. Indonesia kan sudah terbentuk sistem. Sudah terbentuk aturan undang-undang dan cara. Semua tertulis, undang-undang ada juknisnya, ada pelaksanaan, semua ada lembaganya, sudah tertata,” ungkap Susi.
Susi menyebutkan belum memenuhi ketentuan yang berlaku untuk diusung menjadi calon presiden. Salah satunya Susi belum memiliki partai pengusung.
Susi menambahkan, dia mesti realistis. Pencalonan presiden bukan hanya perlu memiliki pendukung di dunia maya, tapi juga memerlukan partai pengusung
“Ya kita harus rasional dong, harus realistis, Kan tidak mungkin partai dunia maya, tidak punya threshold. Tidak punya apa-apa dalam dunia nyata. Mau nyalonin presiden, ya tidak mungkin,” imbuh Susi. (Ink)