
Malang, Investigasi.today – Salah satu anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Akmal Marhali mempertanyakan moral para pengurus PSSI. Mulai dari Ketua Umum Mochamad Iriawan hingga jajaran executive commite (exco) atas Tragedi Kanjuruhan yang merengut 135 nyawa Aremania dan Aremanita.
Penyebabnya, rekomendasi TGIPF yang diketuai oleh Menko Polhukam Mahfud MD tidak dijalankan. Dalam rekomendasi itu, TGIPF menyarankan sebagai bangsa yang bermoral seharusnya para pengurus PSSI mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban atas Tragedi Kanjuruhan.
“Rekomendasi itu ditujukan untuk orang-orang bermoral, disampaikan sebagai bangsa yang bermoral. Tetapi, secara tidak langsung pengurus PSSI yang diminta mundur, tapi tidak mengundurkan diri, berarti tidak bermoral,” ujar Akmal, Sabtu (29/10/2022).
Akmal menuturkan, seyogyanya Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali memerintahkan PSSI untuk mengikuti rekomendasi TGIPF. Bahkan, jika Kemenpora sebagai kepanjangan tangan pemerintah tidak mampu memerintahkan PSSI. Maka Kemenpora dianggap tidak bertaji.
“Menpora sebagai kepanjangan tangan pemerintah harus memerintahkan PSSI agar menjalankan rekomendasi TGIPF. Artinya kalau seperti ini, Kemenpora juga tak bertaji, yang lain menjalankan, tapi tidak bisa menegakkan rekomendasi ini untuk dijalankan PSSI,” imbuhnya.
Akmal menyebut, sampai saat ini dari jajaran PSSI belum ada satupun pengurus yang menyatakan bertanggungjawab. Padahal Tragedi Kanjuruhan cukup memprihatinkan dengan korban mencapai 700 orang lebih.
“Ini 135 nyawa yang meninggal di Stadion Kanjuruhan dan ini amat sangat memprihatinkan. Tidak ada satupun yang mau bicara angkat muka untuk kemudian menyampaikan bahwa saya bertanggungjawab atas kasus ini,” tandasnya. (Roy)