Lumajang, Investigasi.today – Festival Banjir Tahu di Desa Kunir Kidul, Kabupaten Lumajang, akan menjadi agenda pariwisata untuk menarik wisatawan. Puncak kirab tumpeng tahu dalam Festival Banjir Tahu digelar pada Minggu (13/11) malam, dihadiri bupati dan wakil bupati Lumajang dengan ribuan warga yang memadati kegiatan tersebut di lapangan Desa Kunir Kidul.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyebut, Festival banjir Tahu Kunir Kidul selain menjadi salah satu ajang unjuk potensi lokal, juga merupakan bagian dari rasa syukur masyarakat Desa Kunir Kidul sebagai produsen tahu.
”Saya berkeinginan Festival Banjir Tahu di Desa Kunir Kidul, Kecamatan Kunir, masuk menjadi agenda pariwisata Pemkab Lumajang. Artinya ada anggaran dari pemerintah kabupaten yang bisa digunakan,” kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Senin (14/11).
Tumpeng tahu raksasa itu memiliki tinggi lebih dari 6 meter dengan lebar 3 meter dan panjang 5 meter. Untuk membuatnya diperlukan tahu 100 gembrong dengan perkiraan 50 ribu buah tahu. Bahan baku yang digunakan sebanyak 1 ton kedelai.
”Acara tersebut luar biasa. Itu rasa syukur kita semua, syukurannya warga Desa Kunir Kidul atas hasil produksi tahu yang hasilnya sangat baik,” ucap Bupati Thoriqul Haq, yang biasa disapa Cak Thoriq itu.
Dia berharap Festival Banjir Tahu masuk kalender agenda Pemkab Lumajang sebagai kegiatan rangkaian Hari Jadi Lumajang.
Sementara itu, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati berharap Festival Banjir Tahu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terutama para produsen tahu dan UMKM di Desa Kunir Kidul.
Kepala Desa Kunir Kidul Derajat Ali Fatoni menambahkan, Festival Banjir Tahu tahun ini memasuki tahun keempat. Diharapkan festival tersebut dapat membangkitkan pelaku UMKM usai pandemi Covid-19.
”Pihak panitia telah menyiapkan ribuan potong tahu goreng yang dilengkapi dengan petis dan cabai untuk dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang datang pada kegiatan festival tersebut,” ucap Ali Fatoni. (Slv)
