
Jakarta, Investigasi.today– Meski batas waktu pelunasan diperpanjang sepekan terakhir, kuota haji Indonesia belum terserap 100 persen. Sampai pelunasan hari terakhir kemarin (12/5), terdapat 6.943 calon jemaah haji (CJH) yang belum melunasi biaya perjalanan ibadah haji (bipih).
Kementerian Agama (Kemenag) belum memutuskan masa pelunasan bakal dibuka lagi atau tidak. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief menyampaikan, secara total 96,5 persen jemaah berhak lunas bipih 2023 sudah melakukan pelunasan. Total kuota haji reguler tahun ini mencapai 203.320 orang. ’’Data kami mencatat, ada 196.377 jemaah haji reguler yang sudah melunasi biaya haji,’’ katanya tadi malam.
Artinya, ada 6.943 CJH yang belum melunasi biaya haji. Hilman menyatakan, saat ini kebijakan selanjutnya masih didiskusikan di internal Kemenag. Hilman mengungkapkan, ada sejumlah opsi yang sedang mereka godok. Salah satunya, memperpanjang kembali masa pelunasan bipih dengan daftar CJH yang sama dengan sebelumnya. Atau, dibuka kembali pelunasan tahap kedua dengan kriteria CJH yang baru.
Dia menegaskan, ketika sudah diterbitkan, keputusan akan langsung diumumkan kepada masyarakat. “Waktu pelunasannya sangat mungkin akan diperpanjang,” jelasnya.
Hilman menjelaskan, sejak 2016, pelunasan biaya haji dibuka dalam dua tahapan. Kecuali pada musim haji 2022, hanya satu tahapan karena kuotanya 100 ribuan kursi.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Ahmad Abdullah Yunus mengungkapkan, pihaknya telah membuat beberapa skema untuk antisipasi jika memang pelunasan haji belum bisa terselesaikan kemarin. Skema yang disiapkan tersebut adalah perpanjangan masa pelunasan atau pembukaan pelunasan tahap kedua.
”Tapi, nanti ini dilaporkan dulu ke Pak Menteri (Agama),” katanya saat ditemui di acara pelepasan produk ekspor bumbu dan makanan siap saji ke Arab Saudi oleh PT Pangansari di Jakarta.
Disinggung jika pemberlakuan skema perpanjangan waktu pelunasan akan mengganggu jadwal pemberangkatan haji atau tidak, Ahmad meyakini tidak. Sebab, jemaah haji baru akan mulai masuk asrama haji pada 23 Mei 2023. Mereka akan menginap di asrama haji selama 24 jam sebelum bertolak ke Tanah Suci. ’’Jadi, mudah-mudahan masih ada waktu untuk pelunasan,’’ tuturnya.
Kuota Haji Tambahan
Di tempat terpisah, Wakil Presiden Ma’ruf Amin berterima kasih kepada pemerintah Arab Saudi atas tambahan kuota haji 8 ribu kursi. Sebab, tambahan itu bisa mengurangi panjangnya antrean haji di Indonesia.
Dia menyerahkan urusan teknis penyaluran kuota haji tambahan tersebut kepada Kemenag. Ma’ruf hanya berpesan supaya kuota tambahan itu dibagi secara adil.
Dia juga mengingatkan supaya Kemenag harus bergerak cepat mengurus pendistribusian kuota tambahan tersebut agar bisa diserap sebesar-besarnya. Jangan sampai kejadian tahun lalu terulang ketika tambahan sebanyak 10 ribu kursi tidak bisa digunakan karena waktunya yang mepet.
“Sekarang ini supaya betul-betul mulai diurus semuanya dengan baik,” katanya di sela kunjungan kerja di Kota Ternate, Maluku Utara, kemarin.
Lebih lanjut Ahmad Abdullah menjelaskan, pihaknya saat ini menyiapkan konsep untuk tambahan kuota haji. Sesuai dengan undang-undang, tambahan kuota memang menjadi kewenangan menteri akan diberikan kepada siapa.
Hanya, jelas Ahmad, terkait dengan penambahan kuota haji tersebut, hingga saat ini memang belum ada surat resminya. Baru secara lisan. ’’Jadi, ada komunikasi antara Kementerian Haji Arab Saudi dan Kemenag bahwa Indonesia sangat mungkin akan mendapatkan kuota tambahan 8 ribu,’’ bebernya. (Slv)