Gresik, investigasi.today – Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia terus meningkatkan keandalan pabriknya untuk menjamin kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di seluruh tanah air. Terbaru, inovasi Petrokimia Gresik berhasil meningkatkan keandalan unit produksi Diammonium Phosphate (DAP), yang merupakan bahan baku produksi NPK di Pabrik Phonska IV.
Terobosan dari Gugus Inovasi Operasional (GIO) VISCOSE ini pun berhasil menjadi Juara 2 kategori Growth dalam ajang “Pupuk Indonesia Quality and Innovation (PIQI) 2024” di Palembang beberapa waktu lalu bersama GIO PHOSGREEN dan GIO SSD yang juga meriah Juara 2 di masing-masing kategori Sustainability dan Digital.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo di Gresik, pada Rabu (11/9/2024) menyampaikan bahwa inovasi ini mampu membuat produksi NPK Phonska Petrokimia Gresik semakin terjamin keberlangsungannya untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi dalam negeri. Apalagi tahun ini Pemerintah menambah alokasi pupuk bersubsidi dari 4,7 juta ton di awal 2024 menjadi 9,55 juta ton dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan pangan nasional.
“Inovasi terbaru kami ini berhasil menjadikan pabrik NPK Phonska IV semakin andal karena diterapkannya Viscose Reactor System. Inovasi ini tentunya semakin memperkuat kemampuan Petrokimia Gresik dalam memenuhi kebutuhan Pupuk NPK dalam negeri yang semakin meningkat,” ujar Dwi Satriyo.
Ia menambahkan, selain mendukung pemenuhan kebutuhan pupuk NPK dalam negeri, dengan optimalnya produksi DAP Petrokimia Gresik dan ditunjang dengan kebutuhan DAP di dunia yang terus tumbuh, kondisi ini juga mendorong produksi DAP Petrokimia Gresik dapat terus ditingkatkan dan menjangkau pasar global. Apalagi saat ini produsen DAP dunia, yaitu China dan India membatasi penjualan DAP.
“Dengan adanya inovasi ini, Petrokimia Gresik juga semakin andal memproduksi DAP. Sehingga mampu menghilangkan ketergantungan impor DAP sebagai bahan baku NPK. Selain itu, pabrik Phonska IV juga dapat meningkatkan produktivitasnya dan melakukan efisiensi cost serta bersaing di tingkat global. Hal ini selaras dengan visi baru perusahaan yaitu menjadi dominant player di pasar internasional dalam bidang agrosolusi terintegrasi dan bahan kimia industri,” Tutup Dwi Satriyo. (Adr)