Sarolangun, investigasi.today – Pasar Bakti Desa Pasar Mandiangin Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun, di zaman Penjajahan Belanda tempat ini di namakan Los tempat Menarok Ransum ( Logistik).
Berdasarkan cerita dari nenek moyang, dulu tempat ini di kerjakan oleh tenaga kerja dari indonesia secara paksa dan banyak makan korban jiwa, baik dari tentara Belanda maupun Pejuang Tentara Indonesia.
Saat tim investigasi menjumpai salah satu dari Tokoh Sejarah yang enggan disebutkan namanya menceritakan ; bahwa dengan daya upaya Tua Tua Tenganai Desa Mandiangin Pasar, tempat ini masih berdiri kokoh seperti sedia kala.
Meski sudah sering kali tempat ini mau di rombak, dibuat lebih megah.
Demi mengenang sejarah para pejuang daerah, tempat ini tetap dipertahankan dan Lorong ini pun diberi nama Kapten Sulaiman, salah satu pejuang yang berasal dari tempat ini tuturnya.
Tim investigasi juga konfirmasi kepada Datuk Pasar Bakti Desa Pasar Mandiangin mengenai rencana perbaikan.
Azmir menuturkan tahun 2017 tempat ini direnofasi dengan tidak merubah dan membongkar bangunan, hanya mengganti atap yang bocor dan lantai yang pecah serta di keramik dengan memakai dana Desa.
Sehinga masih tetap berfungsi sebagai Pasar Tradisional untuk masyarakat yang tinggal disekitar lokasi pasar.
“Dan tidak menutup kemungkinan pedagang dari luar desa atau luar kecamatan, bahkan ada juga dari kabupaten tetangga bisa berjualan disini welcome”, tegasnya. (Edy.w)