Kecupak, investigasi.today – Setelah Musrenbang Tingkat Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu yang dilaksanakan pada Senin lalu, kini Pelaksanaan Musrenbang tingkat Kecamatan Pergetteng – getteng Sengkut (PGGS) digelar, yang bertempat di Aula Kantor Camat PGGS, Delamdam, Kecupak I, Selasa lalu, yang dihadiri oleh utusan dari 5 Desa se-Kecamatan PGGS yaitu Aornakan I, Aornakan II, Kecupak I, Kecupak II dan Simerpara.
Geliat pelaksanaan perencanaan pembangunan sedang berlangsung pada triwulan pertama tahun ini, sebagaimana yang dilaksanakan pada tahun – tahun sebelumnya. Pada awal Pebruari ini, Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk pelaksanaan program tahun 2019 sudah pada tingkat Kecamatan, setelah pada akhir Januari lalu dilaksanakan Musrenbang tingkat Desa se-Kabupaten Pakpak Bharat.
Bupati Pakpak Bharat, Dr. Remigo Yolando Berutu, M.Fin, MBA, yang hadir dalam kesempatan ini mengawali arahannya dengan memberikan gambaran penghasilan keluarga di Pakpak Bharat yang dibarengi dengan pengeluaran masing – masing rumah tangga disertai apabila diberi bantuan atau jika dihapuskan bantuan oleh Pemerintah. Beliau berusaha membuka cakrawala berfikir setiap yang hadir bahwa keberhasilan dan kesejahteraan harus dicapai dengan bekerja keras.
Disambung oleh Bupati dengan mengutarakan bahwa pentingnya sikap mandiri yang berasal dari masyarakat. “Dengan kata lain masyarakat harus lebih berdaya semaksimal mungkin dan tidak tergantung pada bantuan yang diberikan oleh Pemerintah. Bantuan – bantuan yang diberikan selama ini membuat masyarakat lebih banyak bersikap menunggu daripada berupaya lebih keras untuk mensejahterakan dirinya, karena sesungguhnya kegagalan dan keberhasilan kita terletak di tangan kita sendiri,” ujar Bupati memotivasi.
Dalam acara yang turut dihadiri Wakil Ketua DPRD, Kadri Tumangger dan anggota DPRD antara lain Mansehat Manik, MPd, Serru Berutu dan Dosma Anakampun, para pimpinan OPD beserta jajarannya, unsur Muspika PGGS, para penyuluh pertanian, unsur Puskesmas Kecupak, dan undangan lainnya, Bupati menganjurkan agar upaya pembangunan dapat diberdayakan melalui Desa dengan menggunakan anggaran yang tersedia, seperti DD (Dana Desa) dan ADD (Anggaran Dana Desa). “Artinya pembangunan dapat lebih tepat sasaran, karena pihak Desa sendiri yang dapat mengukur sesuai kebutuhan yang diinginkan, karena lebih mengenal segala hal di desanya masing – masing dan beranjak dari kesepakatan pihak desa,” jelasnya.
Selain itu Bupati menegaskan bahwa kesejahteraan dapat diraih dari dalam keluarga dengan membina dan mendidik anggota keluarga. “Misalnya saja dengan memelihara diri dan lingkungan keluarga, baik dalam urusan kebersihan dan kesehatan di rumah masing – masing yang menjadi salah satu tolok ukur indeks pembangunan manusia,” tandasnya.
Pihak DPRD memahami Musrenbang sebagai proses bottom up untuk menampung aspirasi masyarakat, sebagaimana halnya dengan pelaksanaan reses DPRD, sebagaimana yang disampaikan Kadri Tumangger. Beberapa hal yang menjadi catatan DPRD bahwa masih banyak usulan dari masyarakat berupa pembangunan fisik dan infrastruktur dibanding dengan dari sektor pemberdayaan dan peningkatan perekonomian masyarakat. “Mudah – mudahan dalam Musrenbang kali ini, masyarakat akan berfikir lebih banyak diluar sektor infrastruktur yang dari tahun ke tahun sepertinya menjadi prioritas utama dan lebih mengutamakan pengembangan pertumbuhan perekonomian seperti sektor pertanian, perdagangan dan usaha lainnya,” sebut Kadri. (EDI MANIK)