Friday, November 22, 2024
HomeBerita BaruNasionalDirut Silmy Karim : 2018, Barata Indonesia Targetkan Kontrak Rp 5 Triliun

Dirut Silmy Karim : 2018, Barata Indonesia Targetkan Kontrak Rp 5 Triliun

Teks foto : Dirut Barata Indonesia , Silmy Karim

GRESIK, investigasi.today – PT Barata Indonesia (Persero) membukukan nilai kontrak Rp 3,28 triliun sepanjang tahun 2017. Di tahun ini, mereka menargetkan nilai kontrak Rp 5 tiliun. Dan hingga Triwulan I, mereka sudah mencatat sekitar Rp615 miliar kontrak baru.

Hal itu disampaikan Direktur Utama (Dirut) PT Barata Indonesia, Silmy Karim usai penandatanganan kick off meeting penerapan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) di kantor PT Barata Indonesia, Gresik, Rabu (16/5/2018). “Capaian kontrak tahun 2017 itu hampir empat kali lipat atau 355 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya.

Sedangkan capaian penjualan di tahun 2017 sebesar Rp1,19 triliun (69,7 persen), dan laba usaha Rp 79,5 miliar (61,1 persen). Untuk target penjualan tahun 2018 yang ditetapkan Kementerian BUMN sebesar Rp1,5 triliun.

“Tapi target penjualan dari internal lebih tinggi, yaitu Rp2,4 triliun. Kami optimistis tahun ini penjualan kami bisa tembus lebih dari Rp2 triliun. Salah satu upayanya membidik sektor energi,” tandasnya.

Berbicara persaingan, lanjut Silmy Karim, PT Barata Indonesia tidak bisa menghindari itu. Saat ini, perusahaan yang sama dari India dan China sudah masuk ke Indonesia. “Karena itu diperlukan kerjasama antara PT Barata Indonesia dengan perusahaan luar negeri yang kompeten,” tandasnya.

Misalnya dengan Siemens AG. Kerjasama itu untuk beberapa pekerjaan power plant. Manfaatnya, ada transfer teknologi, transfer knowladge, dan jaminan kualitas produk.

Dijelaskannya, peningkatan kinerja ini membuat kebutuhan tenaga kerja di PT Barata Indonesia juga terus meningkat. Semenjak ia masuk di PT Barata Indonesia, jumlah tenaga kerja bertama dari 900 orang menjadi 1.600 orang.

Sementara itu, untuk tumbuh berkelanjutan, PT Barata Indonesia membutuhkan support di internal perusahaan, salah satu dukungan itu berupa penerapan sistem ERP. Tapi pelaksanaannya dimulai dari sekarang.

“Ini world class system. Perusahaan besar di Indonesia sudah menggunakan ini. Menariknya, sistem ini real time, akurat dan tidak bisa diakali. Sehingga mempermudah top management untuk mengambil keputusan dengan cepat,” terangnya.

Sistem ERP ini akan bisa meningkatkan efesiensi perusahaan hingga 20 persen. Dari sisi waktu, bisa lebih cepat 10 sampai 15 persen dari jadwal sekarang.

“Investasi untuk tahap awal ini mencapai Rp9 miliar,” pungkasnya (Kamajaya)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular