Teks foto ; KRI Sultan Hasanuddin -366
SURABYA, Investigasi.Today – Pelepasan Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII.K UNIFIL.TA.tahun 2018 dengan menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia yang diberi nama Sultan Hasanuddin-366, berlangsung di Dermaga Madura Koarmada II Ujung Surabaya, Jum’at (24/8) kemarin.
KRI Sultan Hasanuddin -366 merupakan kapal buatan Belanda dengan berat 1.700 ton,panjang 90,71meter,lebar13,2 meter dengan kecepatan 28 Knots dengan tenaga penggerak diesel STC MAN yang dilengkapi dengan senjata Meriam.
Kapal perang ini juga diperkuat dengan 120 personil TNI AL dan dikomandoi oleh Letkol Laut (P) Cecep Hidayat. Mereka akan melaksanakan tugas selama 14 bulan dengan rincian 2 bulan pelayaran lintas laut pulang-pergi dan 12 bulan berada di Area of Maritim Operation Lebanon.
KRI Sultan Hasanudin -366 akan menempuh jarak :6.526 Nm, dengan rute perjalanan Surabaya -Jakarta -Belawan – Colombo(Srilangka) – Salalah(Oman) – Jeddah ( Arab Saudi) dan Beirut (Libanon).
KRI Sultan Hasanuddin ini akan menggantikan tugas KRI Usman Harun-359 yang di lepaskan pada tanggal 24 Juli 2017 lalu.
Kepala Staf Koarmada (Kaskoarmada) II Laksamana Pertama TNI I NG Sudihartawan menyampaikan “sesuai dengan amanat Pangkoarmada II, Satgas MTF ini mempunyai tugas pokok yakni bertanggung jawab untuk mendukung Angkatan Laut Lebanon dalam mengawasi perairan Teritorial Lebanon,” ujarnya.
“Mereka bertugas untuk mengamankan garis pantai dan mencegah masuknya senjata ilegal atau materi yang berhubungan dengan hal tersebut yang melintasi perairan laut Lebanon,” ungkapnya.
“Saat ini perkembangan situasi keamanan di perairan Lebanon masih sangat rawan dan sangat dinamis sehingga perlu kewaspadaan semaksimal mungkin. Kerawanan yang sering terjadi adalah potensi bahaya Asimetris seperti pembajakan, perompakan dan bahan peledak yang dihanyutkan di laut, serta eskalasi ketegangan situasi militer di sekitar laut Mediterania,” paparnya.
Hal tersebut terkait dengan adanya kehadiran kapal perang negara lainnya dalam menanggulangi ISIS.
“Selain mengemban misi TNI, bangsa dan negara, KRI Sultan Hasanuddin -366 juga mengemban amanat konstitusi, Satgas MTF juga memiliki nilai diplomatis strategis bagi kredibilitas Indonesia di mata Internasional, juga memperkenalkan seni dan budaya Indonesia,” pungkasnya. (Ml)