
BATU, Investigasi.today – Menghadapi perkembangan teknologi yang begitu cepat, masyarakat Jawa Timur didorong untuk bisa beradaptasi. Dalam beberapa hari ini, Pemprov Jatim melakukan workshop startup community bagi pengusaha UMKM di 8 kota di Jawa Timur.
Kota Batu menjadi salah satu tempat terlaksananya workhsop yang digelar di Hotel Ciptaningati. Pesertanya berasal dari para pegiat UMKM di Malang Raya. Kepala Bakorwil III, Benny Sampir Wanto menjelaskan kegiatan yang dikemas dalam bentuk workshop itu bertujuan untuk peningkatan kualitas SDM. Benny juga menegaskan bahwa Pemprov Jatim akan melakukan mentoring setelah workshop dilaksanakan.
“Kegiatan ini merupakan program dari Gubernur Jatim untuk merangkul para pelaku usaha, khususnya anak muda melalui wadah Milenial Job Center (MJC). Tempatnya juga ada di Bakorwil 3 di Malang,” terangnya. Workshop kali ini mengangkat tema East Java Super Corridor (EJSC). Di katakan Benny, Pemprov Jatim ingin mewadahi potensi anak muda di Jatim yang banyak bekerja sebagai freelance di Jatim saat ini.
“Kami juga berharap kegiatan ini dapat mengangkat potensi di wilayahnya sebagai startup,” ujar Benny, Kamis (28/11) kemarin.
Delapan kota/kabupaten sebelumnya juga telah melaksanakan hal serupa. Benny menerangkan, ada 800 peserta yang mengikuti kegiatan karena setiap kota pesertanya 100 orang. Delapan kota itu antara lain Pasuruan yang mencakup Kabupaten dan Kota Pasuruan, Sidoarjo, Blitar yang mencakup Kabuapten dan Kota Blitar dan terakhir di Kota Batu yang mencakup Malang Raya.

Topik-topik yang dibahas antara lain hak intelektual, hak paten, dan hak merek. Workshop tersebut dipandu oleh pelaku startup, tim dari Kemenkuham dan Disperindag Provinsi Jatim.
“Untuk Kota Batu sendiri materi yang diangkat adalah video tourism. Ini penting agar dapat mengangkat potensi dan mengekspolre sektor wisata dan pertanian,” paparnya.
Benny menjelaskan, kawasan Malang Raya dikenal sebagai tujuan wisata. Kota Batu sendiri lebih spesifik dikenal dengan beberapa wisata buatannya. Selain itu, juga wisata pertanian yang memang menjadi basik kehidupan masyarakat Kota Batu.
Selain itu, workshop tersebut juga mengajarkan branding kepada peserta. Tema branding disesuaikan dengan kebutuhan daerah setempat. Dari data yang dimiliki Diskumdag Kota Batu, saat ini ada sekitar 4000 pelaku UMKM yang terus bertumbuh seiring perkembangan pariwisata di Kota Batu. (bangir)