
Malang, Investigasi.today – Hujan yang turun sejak Minggu malam menyebabkan banjir yang merendam empat dusun di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.
Empat dusun itu di antaranya Krajan Tengah, Krajan Kulon, Rowoterate, dan Krajan Wetan.
Salah satu warga Adi Susilo mengatakan air bah merendam rumahnya hingga ketinggian 1,5 meter. Banjir disebabkan Sungai Penguluran yang meluap.
“Hujannya itu mulai jam 11 malam, terus berhenti sebentar, hujan lagi sampai sekarang,” kata Adi ditemui di kediamannya, Senin (17/10/2022).
Adi Susilo yang juga Ketua RT di Sitiarjo itu menjelaskan, banjir kali ini termasuk paling parah. Terakhir kali banjir parah terjadi pada 2017 lalu.
“Ini sudah 5 tahun, banjir terakhir itu tahun 2017. 2017 itu parah,” terangnya.
Lebih jauh, Adi berharap ada bantuan dari pemerintah. Utamanya nanti untuk perbaikan rumah.
Sementara itu, 1433 warga terdampak banjir di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Warga tersebar di empat dusun.
Ketua PMI Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Yusak Krismanto menjelaskan, kondisi di Dusun Rowoterate saat ini masih terakhir.
“Mengacu data banjir dua hari lalu ada 533 KK yang terdampak banji dengan 1483 jiwa orang. Hari ini sungai meluap lagi. Sehingga data terus bertambah,” tegasnya.
Yusak menuturkan, untuk akses menuju Dusun Rowoterate sampai sore ini masih belum bisa dilewati.
“Akses menuju Rowoterate ini masih tergenang air. Bisa menuju dusun itu harus lewat sungai, namun kondisi air cukup besar dan itu membahayan petugas evakuasi,” ujarnya.
Ketinggian air yang menggenangi rumah warga di Rowoterate mencapai 1 hingga 2 meter lebih. Rata rata, warga bertahan di rumah karena sudah menyiapkan para para.
Semacam loteng atau rumah yang ditingkat dibagian langit langit rumah. Para para inilah, tempat warga menyimpan barang berharga dan menyelamatkan diri ketika banjir membesar.
“Kalau sudah surut warga biasanya turun lagi, bersih bersih rumahnya. Kalau air meninggi, naik lagi ke para para. Dan itu warga sudah terbiasa seperti itu bila musim penghujan dan banjir tiba,” pungkas Yusak. (Slv)