Malang, Investifasi.today – Sejumlah keluarga korban tragedi Kanjuruhan mengaku belum mendapat bantuan dari pemerintah.
Para korban sampai saat ini masih di rawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang karena mengalami luka serius.
“Kalau seluruhnya ada 78 pasien. 70 sudah diperbolehkan pulang dan rawat jalan. Dan masih dirawat ada 8 pasien,” kata Dirut RSSA Kota Malang, Kohar Hari Santoso, Selasa, (18/10/2022).
Salah satu keluarga korban Tragedi Kanjuruhan adalah Susana. Anaknya mengalami patah tulang belakang. Saat kejadian anaknya sempat tidak sadarkan diri. Kini anaknya mendapat perawatan intensif dan baru saja menjalani operasi pada Kamis pekan lalu.
Susana mengaku sampai saat ini belum ada santunan yang dia terima dari pemerintah. Padahal sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjanjikan santunan untuk korban meninggal dunia Rp25 juta dan korban luka Rp5 juta.
“Belum dapat soalnya waktu Pak Presiden (Joko Widodo) kesini saya tidak di ruangan saya yang sekarang. Saya tidak tahu ada pendataan atau tidak, pokoknya ada yang datang (jenguk) kasih ya saya terima. Sepertinya belum yang dari Provinsi dan pemerintah,” kata Susana di RSSA.
Keluarga korban lainnya yang belum mendapat bantuan adalah Rohania warga Lesanpuro, Kota Malang. Anaknya bernama Adi Prasetyo mengalami patah bagian tangan sebelah kiri. Dia sempat dirawat di RSSA tapi kini sudah pulang dan menjalani rawat jalan.
“Santunan dari Presiden dan Gubernur belum sampai saat ini. Belum didatangi juga. Anak saya patah tulang tangan. Selama ini bantuan dari PKB, Bank (swasta),” ujar Rohania. (Slv)
