Pasuruan, investigasi.today – Meluapnya Sungai Welang karena hujan deras di daerah hulu sehingga mengakibatkan banjir di Pasuruan, segera diresponse dengan cepat oleh Pemprov Jatim. Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemprov melalukan pendataan korban dan pemberian penanganan darurat.
“Dari data tersebut, Pemprov bersama Pemkab Pasuruan akan melakukan penanganan darurat,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Drs. Benny Sampirwanto, M.Si saat menjawab pertanyaan wartawan mengenai langkah yang dilakukan Pemprov terkait banjir di Pasuruan, Kamis (22/2).
Benny mengatakan, response cepat ini dilakukan karena banjir ini mengakibatkan jalan pantura Surabaya-Banyuwangi di Kecamatan Kraton lumpuh total sehingga harus ditutup sementara. “Tak hanya itu, beberapa desa juga ikut tergenang” katanya.
Beberapa desa tersebut yakni Desa Tambakan, Desa Kalianyar di Kelurahan Kalirejo, Kec. Bangil dengan ketinggian air rata-rata 40-120cm. Desa Kedawung Kulon, Kec. Grati dengan ketinggian air 40-80 cm, dan Desa Sukorejo, Kec. Pohjentrek dan Desa Sidogiri, Desa Tambak Rejo, Kec. Kraton (ketinggian air rata-rata 40-100cm).
Tangani Banjir di Jombang
Masih menurut Benny, gerak cepat juga dilakukan Pemprov untuk menangani banjir di Kabupaten Jombang. Yakni dengan berkoordinasi dengan BPBD Kab. Jombang untuk melakukan pendataan dan penanganan darurat bagi warga yang terdampak banjir.
Banjir di Kabupaten Jombang diakibatkan hujan deras di wilayah Kediri sehingga membuat debit air di Sungai Gunting mengalami peningkatan dan meluap serta menggenangi beberapa desa di 5 kecamatan.
Beberapa titik yang tergenang banjir adalah di Dusun Getakan dan Dusun Pandean di Desa Kauman, Kecamatan Ngoro, Desa Selorejo, Desa Kedawong, Desa Kayen, dan Desa Catak Gayam di Kec. Mojowarno, Desa Mojounggul di Kecamatan Bareng, Desa Kademangan dan Desa betek di Kec. Mojoagung, dan Desa Curahmalang dan Desa Talun Kidul di Kec. Sumobito.
Akibat banjir tersebut, terdapat 29 pengungsi di Balai Desa Kademangan, Yakni 5 orang laki-laki dewasa, 14 perempuan dewasa, 8 orang balita, 2 bayi, dan 1 korban sakit. (yit)