Sumenep, investigasi.today – Bupati Sumenep Madura Jawa Timur, Ra Aachmad Fauzi Wongsojudo, SH. MH., membuka Pameran Museum dan Keris, Batu Permata, Pirus, Akik serta Bonsay yang digelar di Lingkungan Keraton Pendopo Agung Keraton Sumenep pada hari Kamis (24/8)
Pameran Museum, Keris, Batu Permata, Batu Pirus Batu Akik serta Bonsay, ukir yang mulai berlangsung pada hari kamis (24-27) hari minggu yang akan datang selama 3 hari nanti.
Pihaknya mengajak masyarakat terutama bagi pencinta budaya leluhur, mari jatuh cinta dan lestarikan budaya warisan leluhur kita”, terangnya Bupati Sumenep Achmad Fauzi,Wongsojudo ,SH. MH.
Pameran Museum Keris, Batu Permata, Pirus dan Batu Akik serta Bonsai, dan Ukir yang berlangsung mulai hari ini, di Pendopo Agung Keraton Sumenep menjadi cara tersendiri untuk melestarikan budaya warisan leluhur kita.
Selanjutnya Bupati Sumenep Ra Achmad Fauzi Wongsojudo, SH. MH. menyampaikan bahwa Pembukaan kegiatan pameran di Areal Pendopo Keraton Sumenep ini, dalam rangka Program Pemkab Sumenep melalui dinas terkait Disbudporapar dengan secara Pribadi dan juga atas nama pemerintah daerah.
Mengenai melestarikan budaya warisan leluhur kita, secara tidak langsung kita semua mempunyai tanggung jawab untuk terus menjaga dan merawat serta melestarikan budaya warisan leluhur kita.
“Oleh karena itu, pada pameran hari ini kamis hingga minggu 27/8/2023 yang menjadi bagian dari upaya untuk melestarikan warisan leluhur,” ungkapnya A. Fauzi.
Pada gelar pameran di areal Pendopo Keraton Sumenep yang diikuti oleh generasi muda sampai orang tua baik orang lokal maupun luar daerah khususnya bagi pencinta keris warisan leluhur.
“Selain itu juga, Pameran museum dan keris juga di buka dengan bursa, selain untuk melestarikan budaya warisan leluhur dan juga memberikan peluang kepada para pengrajin untuk mendongkrak ekonomi masyarakat bagi pengrajin keris”, terangnya.
Keris yang merupakan peninggalan warisan leluhur kita, agar supaya generasi muda penerus bangsa mengenal dan mencintai budayanya keris warisan leluhur.
“Sehingga generasi muda dapat mengenal hingga akhirnya tertarik dalam menjaga warisan leluhurnya dengan mecintai. Dan pepatah mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang, yang seharusnya bagi generasi muda sekarang ini ya harus kenal dulu baru kita sayang dan mencintai budaya warisan leluhur kita”, imbuhnya.
Sedangkan pada pameran ini, yang diikuti oleh beberapa paguyuban dan komunitas se-Madura bagi pencinta Keris tosan aji, Pameran museum ini, diikuti oleh tiga museum : yang Pertama museum Keraton Kabupaten Sumenep, dan yang kedua Museum Mandilaras dari Pamekasan, dan yang ketiga dari Museum Cakraningrat Kabupaten Bangkalan.
“Sebanyak 50 paguyuban semadura mengikuti Pameran keris ,Batu Permata, Pirus, Akik, Bonsay dan seni ukir dari berbagai daerah di Nusantara ,” tuturnya.
“Harapannya semoga pameran museum keris ini, dikunjungi banyak masyarakat di Nusantara ini dengan adanya stand bursa keris bisa mendongkrak ekonomi para pengrajin dan pencinta keris tosan aji, batu permata, pirus, aki serta ukir”, pungkasnya. (Fathor)