Bandung, investigasi.today – Sehubungan dengan ditemukannya kasus wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) di Jawa Barat, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tidak tinggal diam. Wali Kota Bandung Yana Mulyana ingin menutup potensi penularan di daerahnya. Maka dari itu Pemkot akan memperketat jalur masuk hewan ternak dari wilayah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Meskipun secara teori tidak menular ke manusia. Kami minta teman dari Dinas Pertanian dan Peternakan untuk mengawasi jalur masuk suplai dari daerah-daerah yang memang terkena penyakit mulut dan kuku ternak”, katanya, Kamis (12/5) kemarin.
Yana Mulyana meminta masyarakat melaporkan kepada instansi terkait jika menemukan hewan ternak yang terkena penyakit tersebut. Dia juga meminta warga tidak mengonsumsinya.
“Intinya mari kita awasi penyebarannya supaya tidak masuk sampai ke Bandung. Kita harus hati-hati lebih ketat,” ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian menetapkan enam wilayah yang dilanda wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Wilayah tersebut tersebar di Provinsi Aceh dan Jawa Timur.
Tanda klinis penyakit PMK pada hewan ternak meliputi, demam tinggi 39-41 derajat celcius, keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa.
Kemudian luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, kaki pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, napas cepat, produksi susu turun drastis dan menjadi kurus.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan saat ini pemerintah tengah berupaya menghadirkan vaksin untuk menekan penyebaran dan penularan PMK tersebut. Vaksin yang sedang dibuat adalah Vaksin Nasional. (Budiyanto)