Sunday, December 21, 2025
HomeBerita BaruNusantaraCurah Hujan Tinggi dan Saluran Irigasi Tidak Lancar, Desa Kuala Dendang Diterjang...

Curah Hujan Tinggi dan Saluran Irigasi Tidak Lancar, Desa Kuala Dendang Diterjang Banjir

JAMBI, Investigasi.Today – Tingginya curah hujan dalam kurun waktu beberapa hari ini mengakibatkan Desa Kuala Dendang Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengalami kebanjiran.

Banjir terdapat di Rt. 05 Dusun Makmur yang cukup tinggi menimbulkan kehawatiran masyarakat karena curah hujan yang tidak henti-hentinya dari siang hari sampai di malam harinya.

Dengan curahnya hujan yang terus mengguyuri daerah ini hingga menggenangi halaman rumah penduduk di daerah ini, hal itu terjadi akibat saluran irigasi yang ada tidak lancar buntu atau tersumbat, hingga air tergenang tidak mengalir ke sungai batang hari.

Dan warga masyarakatpun tidak nyaman dalam melakukan kegiatan sehari-hari, apalagi melakukan kegiatan sebagai petani di kebun, keluar rumah pun terkendala akibat banjir tersebut.

JAJANG warga Rt. 05 Dusun Makmur Desa kuala Dendang sabtu (7/12) mengatakan,” banjir akibat curahnya hujan ini bagi kami hal yang sudah biasa, namun untuk banjir tahun ini kami merasa hawatir dan cemas, karena turunnya hujan yang tidak berhenti – henti ini mengakibatkan air tergenang, baik di lokasi perumahan maupun di lokasi perkebunan,” katanya.

Banjir di tahun ini,” saya merasa tidak nyaman dan merasa terkendala saat melakukan aktivitas sehari-hari, keluar dari rumah saja susah apalagi melakukan kegiatan di kebun, akibat banjir tersebut kebun kami tengelam, ” ungkapnya.

Lanjut jajang, ” Sudah dua tahun berturut – turut banjir melanda di tempat kami namun terkendala air yang tergenang untuk surut atau kering, karena pembuangan air ke batang hari saluran irigasi sudah buntu dan tidak berfungsi lagi,” paparnya.

Ditambahkannya,” kami sebagai warga masyakat mengharapkan kepada pemerintah pemkab Tanjung Jabung Timur melalui pemerintah Desa, Kecamatan dan PUPR Kabupaten bagian Irigasi, agar melakunan kegiatan pencucian saluran sekunder, pelimer yang sudah tidak layak lagi untuk masyarakat.

Hal ini jika pihak pemerintah tidak tanggap maka menimbulkan kerugian bagi petani yang ada, dan juga mengganggu kenyamanan warga masyakat untuk melakukan aktivitas sehari-harinya, ” harapnya. (Bahar Suro).

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular