Mojokerto, investigasi.today – Sebagai Kota terinovatif se-Indonesia yang memiliki ratusan inovasi, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur kembali menjadi jujugan studi tiru dari daerah lain di Indonesia.
Kali ini, kunjungan studi tiru datang dari Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Timur, Rombongan yang dipimpin Istri Bupati Blora berserta jajaran diterima oleh Kepala Desa Ketapangrame Zainul Arifin, Jumat (01/12).
Dalam sambutan istri Bupati Blora menyampaikan maksud, “Kunjungan kami pada hari ini fokus pada peningkatan SDM PARIWISATA bagaimana tentang pengelolaan Desa Wisata di Kabupaten Mojokerto dan kami ingin melihat secara langsung inovasi yang sudah dilakukan Pemdes Ketapangrame di Kabupaten Mojokerto yang nantinya bisa kami adopsi di Pemkab Blora,” ungkapnya.
Terkait alasan dipilihnya Kabupaten Mojokerto sebagai jujugan studi tiru, Hj Ainia menilai bahwa Kabupaten Mojokerto mempunyai banyak inovasi, khususnya pada bidang Pariwisata.
Disisi lain Kadis Disporapar Mojokerto menjelaskan bahwa Desa Ketapangrame adalah Desa Wisata yang berada di Kabupaten Mojokerto yang mempunyai potensi dan menjadi Desa Wisata terbaik. Tentu kami merasa bersyukur, tamu-tamu yang datang ke Kabupaten Mojokerto apalagi dengan niat, tujuan baik untuk bisa menggali sesuatu yang bermanfaat yang bisa di replikasi di daerah lain, kami berharap bahwa keberhasilan ini akan menjadi motivasi bagi 596 desa wisata lainnya di Jawa Timur. Desa Ketapanrame menjadi contoh nyata bagaimana manajemen yang baik, kerjasama komunitas, dan inovasi berkelanjutan dapat mengantarkan sukses dalam dunia pariwisata,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Desa Ketapangrame juga menyampaikan bahwa Desa Ketapangrame telah meraih penghargaan yang sangat bergengsi sebagai Desa Wisata Terbaik tahun 2023 dalam Program Anugerah Desa Wisata Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dalam kompetisi yang ketat, Desa Wisata Ketapanrame berhasil menonjolkan pesona dan kekayaan budayanya yang luar biasa, menjadikannya yang terbaik di antara 75 desa dari seluruh penjuru Indonesia yang turut bersaing, termasuk tujuh desa dari Jawa Timur.
Penghargaan ini tidak hanya merupakan pencapaian semata, tetapi juga merupakan pengakuan atas upaya besar dan komitmen yang telah ditanamkan oleh masyarakat Desa Ketapanrame.
Desa ini memiliki tiga destinasi wisata utama yang menjadi daya tariknya, yaitu yang pertama Air Terjun Dlundung, Taman Ghanjaran, Wisata Sawah Sumber Gempong.
Tak hanya itu Zainul juga menjelaskan tentang pendapatan Desa Wisata yang sangat menggiurkan, 20 persen dari laba bersih BUMDes Mutiara Welirang masuk pendapatan asli desa (PADes) Ketapanrame. Pendapatan yang menggiurkan seiring tingginya kunjungan wisatawan. Sebagai contoh Sumber Gempong yang dikunjungi 60-70 ribu wisatawan per bulan. Sedangkan, Air Terjun Dlundung mencapai 25-30 ribu wisatawan per bulan.
“Taman Ghanjaran juga selalu ramai pengunjung. Namun, kami tidak bisa mengkalkulasi karena masuknya gratis tanpa tiket,” jelas kepala desa yang menjabat 3 periode sejak 2007 sampai 2025 ini.
“Dampak dari wisata hampir semuanya merasakan, otomatis mendongkrak perekonomian penduduk kami. Baik masyarakat yang terlibat sebagai mitra pariwisata maupun yang tidak. Saat ini, dirata-rata masyarakat yang berumah tangga di desa kami berkecimpung di dunia pariwisata, maka dengan ini sangat memotivasi desa-desa lainnya untuk berusaha lebih keras dalam meningkatkan daya tarik wisata dan kualitas pengelolaan,” jelasnya.
Turut hadir dalam acara Kepala Dinas Disporapar Kabupaten Mojokerto Norman Handito, Kepala Desa Ketapangrame Zainul Arifin, istri Bupati Hj. Ainia Shalichah, SH, M.Pd.AUD., M.Pd.BI selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora berserta jajaran OPD dan rombongan POKDARWIS. (Bambang)