Friday, March 29, 2024
HomeBerita BaruJatimGus Ipul : Sholawat Menghadirkan Syafa’at di Hari Kiamat

Gus Ipul : Sholawat Menghadirkan Syafa’at di Hari Kiamat

Ngawi, investigasi.today – Sholawat dapat menghadirkan syafa’at atau pertolongan bagi umat manusia ketika amalnya ditimbang di hari kiamat kelak. Pertolongan ini penting, sebab belum tentu seluruh amal perbuatan yang kita lakukan di dunia dapat menyelamatkan kita dari siksa api neraka.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf saat Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Haul KH. A. Hanafi-Kudus, Haul K. Sodir Masyhuri dan Harlah ke-21 PP Temulus, Kedungharjo, Kec. Mantingan, Kabupaten Ngawi, Minggu (3/12) siang.

Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim mengatakan, syafaat Rasulullah SAW sangat dibutuhkan oleh umat manusia saat menghadap Allah SWT. Pasalnya, meski telah melakukan segala tuntunan yang ada dalam kitab suci Al Quran, seperti sholat lima waktu, beramal dengan baik, dan lainnya namun belum tentu cukup untuk menyelamatkan manusia di hari kiamat kelak.

“Tidak ada yang bisa menjamin bahwa amal perbuatan yang kita lakukan di dunia sudah mencukupi kita untuk masuk ke surgaNya. Bisa saja amalan kita kurang lengkap. Saat itulah kita perlu syafa’at dari Rasulullah SAW. Itulah manfaat dari bersholawat” katanya.

Ditambahkan, manfaat syafaat tidak hanya untuk keselamatan di akhirat, tapi juga di dunia. Gus Ipul mencontohkan kisah seorang kiai yang mendapatkan syafaat dari permasalahannya, namanya adalah Kiai Abduh. “Beliau adalah salah satu kiai yang sering diundang kemana-mana untuk pengajian dan berdakwah” katanya
Suatu ketika, lanjut Gus Ipul, kiai tersebut diundang untuk mengisi pengajian di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik yang ditempuh selama 8 jam dari Pelabuhan Gresik. Rencana awalnya, Kiai Abduh hanya melaksanakan kegiatan di Bawean selama dua hari. Diluar dugaan, ternyata sampai sepuluh hari tidak bisa kembali ke Gresik.

“Sebab ombaknya sangat tinggi dan besar, jadi kapal yang ada di Bawean tidak berani berlayar kembali ke pelabuhan Gresik” katanya.

Harapan Kiai Abduh sempat muncul ketika ada kapal perang milik TNI AL yang bersandar di Pelabuhan Bawean. Namun harapan itu pupus karena awak kapal tersebut menyampaikan bahwa hanya Panglima Armada Timur yang bisa mengijinkan orang lain naik kapal tersebut.

Melihat kondisi itu, Kiai Abduh menelepon Kiai Nawawi dan mencurahkan permasalahannya. “Kiai Nawawi adalah sahabat saya, dan beliau langsung menelepon saya untuk menceritakan kondisi yang dialami Kiai Abduh. Kemudian, saya menelepon Pangarmatim untuk menyampaikan kondisi tersebut” Kata Gus Ipul.

Akhirnya, Pangarmatim langsung menelepon anak buahnya yang bertugas di kapal perang yang berada di Bawean untuk mengangkut Kiai Abduh kembali ke Gresik. “Padahal kapal itu direncanakan keliling Indonesia selama tiga bulan, baru kemudian balik ke Surabaya. Tapi demi Kiai Abduh, kapal itu balik ke Gresik” ujarnya.

“Itulah syafaat yang dialami Kiai Abduh, meski harus lewat perantara dulu, yakni Kiai Nawawi-saya-Pangarmatim. Sama seperti syafaat dari sholawat ini, lewat kiai-ulama-baru nyambung ke Rasulullah. Karena pada dasarnya, antara kiai satu dengan yang lainnya saling terhubung, baik karna pernikahan atau keilmuan” imbuhnya.

Lebih jauh Gus Ipul mengatakan, manfaat lainnya hadir di majelis sholawat adalah menambah ilmu lewat tausiah dari para kiai dan ulama. “Barang siapa yang memiliki ilmu, maka dia akan diangkat derajatnya di dunia dan akherat. Selain itu, dia juga gampang paham, bukan gagal paham” lanjutnya.

Hadir di majelis, imbuh Gus Ipul, juga ikut berkontribusi membangun kebersamaan serta memperkuat persatuan dan kesatuan negeri. “Inilah salah satu cara membangun ukhuwah, kebersamaan. Disini ada unsur pemerintah, DPRD, TNI, Polisi, kiai, dan santri. Semua duduk bersama untuk jadi rombongan dunia akherat” pungkasnya.

Hadir dalam kesempatan ini, Wabup Ngawi, Wakil Ketua PBNU Jatim, KH Ahsanul Haq, Wakil Sekretaris PWNU Jatim, Rosyidi, para ketua PCNU se-wilayah kerja Madiun, diantaranya ada Ketua PCNU Magetan, KH. Mansur, Ketua PCNU Kab. Madiun, Gus Mizan, Ketua PCNU Madiun Kota, KH Agus Mustofa, Ketua PCNU Ponorogo KH. Azis, para pengurus PAC GP Ansor se-Kab Ngawi, Banser, para Kiai Suriah dan Ketua Tanfidziyah PCNU se-Kab. Ngawi. (yit )

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular