JAMBI, Investigasi.Today – Nurul Fahmi Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Provinsi Jambi mengakui berbagai macam lawan terberat media online saat ini adalah netizen (warga net).
Mereka para warga net merupakan tantangan terbesar bagi kita baru mengetik berita saja mereka sudah mengeshare suatu kejadian ke media sosial, seperti facebook, WhatsApp dan sebagainya. Saat ini berita yang baik dan banyak dibaca warga net, yakni yang ditulis dan mudah terbaca oleh mesin (google).
“Google ini sebagai mesin yang mencari berita kita, bukan kita lagi yang posting melalui media sosial lainya,” tukas FahmiÂ
Fahmi saat menjadi pemateri pada peserta” Seminar Sehari dan Pelatihan Uji Kompetensi Wartawan oleh Himpunan Wartawan Daerah (Hiwada) di Gedung bersama, Kabupaten Tanjung jabung Timur Jambi, Jumat (27/12).
Di era saat ini, ujar Fahmi, berbeda dengan wartawan beberapa waktu lalu. Seperti era sekarang ini, wartawan harus multi ganda, bisa buat berita dengan benar dengan akurasi yang tepat.
“Jadilah wartawan yang profesional. Yang membedakan kita (media online) dengan media sosial adalah, kita bisa menggali setiap makna dibalik peristiwa sedangkan medsos tidak bisa,” ungkap Fahmi.
Anton, Ketua Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI) Provinsi Jambi mengakui bahwa jurnalis profesi itu yang menarik.Â
“Profesi wartawan bisa mengakses kemana saja, dari profesi rendah hingga ke pejabat,” ujarnya.
Namun demikian, tugasnya, profesi jurnalistik masih ada resiko. “Yang menolong diri kita adalah kode etik jurnalistik. Karena itu dasar wartawan bekerja. Jadilah jurnalistik yang profesional,” jelas Anton.
Salah seorang wartawan Online Investigasi.Today Jawa Timur sebagai Perwakilan Jambi, Bahar Suro, berharap kegiatan ini bisa berlangsung lagi karena sangat bermanfaat bagi wartawan Tanjab Timur.Â
“Semoga wartawan Jambi terutama wartawan Tanjab Timur menjadi wartawan unggul, tangguh dan kompeten,” harapnya. (erfan).
