Gresik, Investigasi.today – Diskusi publik yang diselenggarakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Kota (Forkot) belum mendapatkan hasil yang memuaskan. Hal tersebut dikarenakan perwakilan dari Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) tidak hadir.
Ketua Forkot, Haris S Faqih mengatakan forum diskusi publik yang digelar ini merupakan tindaklanjut dari aksi yang dilakukan beberapa waktu lalu. Hingga kini tidak ada bukti keseriusan JIIPE menanggapi tuntutan mereka dan Forkot akan menggelar aksi yang lebih besar lagi.
“Keberadaan JIIPE belum memberikan manfaat besar bagi masyarakat Gresik,
pengangguran masih banyak dan persoalan sengketa lahan juga masih ada,” ungkapnya, Selasa (30/7).
Haris menambahkan keberadaan JIIPE harusnya menjadi solusi penyerapan tenaga kerja lokal, bukan malah sebaliknya. Menyisakan masalah yang tak kunjung selesai.
Sebelumnya perwakilan JIIPE sempat menyinggung untuk siap beradu data dalam diskusi ini. Namun, faktanya tidak ada satupun perwakilan yang hadir dalam kegiatan tersebut (diskusi, Red) padahal undangan sudah dilayangkan.
“Maka, jangan salahkan kami jika ada gerakan yang lebih besar lagi. Kami dan teman organisasi lain siap terjun ke lapangan untuk menuntaskan persoalan ini,” tegas Haris.
Wahab, salah satu perserta diskusi mengatakan memang masih banyak persoalan yang terjadi di lingkungan JIIPE dan yang paling utama adalah penyerapan tenaga kerja.
“Belum ada kemaslahatan bagi warga gresik,” ucapnya.
Diskusi yang digelar ini mendapat respon positif dan dihadiri dari berbagai kalangan, diantaranya perwakilan Disperindag Jatim Staf Bidang Pengembangan Industri dan Perdagangan Wiwin Riyatin, kemudian, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik Bachtiar.
Nashihan, Anggota Komisi 1 DPRD Gresik dari Partai Gerindra mengatakan langkah ini sangat diperlukan untuk menentukan masa depan yang lebih baik. “Niat baik temen-temen ini untuk kemaslahatan masyarakat,” ucapnya. (Salvado)
