Batu, investigasi.today – Selain kota wisata Kota Batu juga punya kampung produksi tempe khas Batu, bertempat di Dusun Karangjambe, Desa Beji, kecamatan Junrejo, Kota Batu.
Isuk Dele Sore Tempa (IDESOTE) slogan warga Beji yang mayoritas berprofesi produksi tempe, festival tempe kali ini salah satu moment peresmian kampung tempe yang langsung di resmikan oleh Walikota Batu Hj. Dewanti Rumpoko serta uapacara adat warga desa Beji atas rasa syukur pada malam itu.
Desa Beji berhasil menjawab terkait potensi sentra sebenarnya Desa Beji. Dusun Karangjambe, sebagai pengrajin tempe terbesar dan telah puluhan tahun menekuni kuliner dari bahan dasar kedelai ini pun mengikrarkan kedigdayaannya di Lapangan Desa Beji Kota Batu.
Diarak menggunakan dokar bersama dengan gunungan tempe, tumpeng, dan beragam kesenian menuju lapangan Desa Beji, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko beserta Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso, dan Pj Kepala Desa Beji Edwin Yogas Patra Harahap diajak melihat dan turut mengikuti proses pembuatan tempe di Omah Tempe.
“Sekitar hampir 750 warga berkumpul di lapangan lalu menari menggambarkan rasa syukur kepada Tuhan yang maha esa dalam Festival Kampung Tempe,” ungkap PJ Kepala Desa Beji, Edwin.
Sebelum dilakukan udan tempe ada sebuah prosesi sakral. Selembar kain berwarna putih diletakkan di atas tanah tepat berada di hadapan gunungan tempe, lalu di atas kain diberi dua kendi satu berisikan bunga, dan lainnya berisikan batu dan air. Kemudian terdapat tokoh masyarakat yang menyalakan dupa dan sapu lidi.
Lagu Gambang Dele pun tak luput darinsorotannya, “ Tarian serta lagu seni Gembang Dele asal Desa Beji ini diciptakan warga sini. Sehingga, ke depan dapat dikomersilkan. Agar bisa menambah nilai ekonomi, untuk mewujudkan Desa Berdaya Kota Berjaya, saya memang bukan asli Beji, namun saya bangga,” pungkasnya.
“Sebenarnya ini momen selamatan desa, namun sudah sejak setahun yang lalu niat untuk menumbuhkan ekonomi mikro dari sektor kerajinan tempe ini digagas oleh Pokja dan Pokmas Desa Beji,” tutupnya. (Pul)
