
Boyolali, Investigasi.today – Suara dentuman empat kali itu mengejutkan Poniman dan anaknya, Angga, yang tengah menunggu azan subuh setelah sahur kemarin (14/4). ’’Suara duarrr empat kali seperti ban meletus. Pertama itu agak lama, terus disusul duar duar duar,’’ kata Poniman yang rumahnya di Dusun Gunungsari, Desa Tawangsari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, bertetangga dengan jalan tol Semarang–Solo.
Jarak antara jalan tol dan permukiman warga mencapai 500 meter. Suara keras itu disusul pekik teriakan yang sayup-sayup terdengar.
Poniman dan sang anak langsung berlari menuju lokasi. Dia menemukan empat kendaraan berada di daerah milik jalan tol. Sementara itu, guardrail sudah putus.
Bersama warga lain, Poniman langsung membantu mengevakuasi korban. Terutama yang berada di dalam minibus. ’’Kondisi sudah nggak keruan. Kami coba bantu evakuasi tim medis sampai setelah petugas datang. Kami juga diwanti-wanti pak RT, jangan sampai ngambilin barang paket. Bukan hak,’’ ujarnya.
Kecelakaan pukul 04.00 itu terjadi di jalan tol Semarang–Solo, tepatnya di Km 487 A+600. Ada delapan kendaraan yang terlibat kecelakaan dengan jumlah korban mencapai 21 orang. Delapan orang di antaranya meninggal.
Kecelakaan diduga karena truk trailer pengangkut besi mengalami rem blong, lantas menggasak mobil di depannya dan truk-truk yang sedang terparkir. Proses evakuasi pun berlangsung Jumat malam.
kondisi rest area 487 A penuh. Hal itu membuat beberapa truk besar parkir di bahu jalan. Di antaranya, dua truk car carrier, satu truk ekspedisi hijau, dan di belakangnya truk tronton serta truk tangki.
Dari rekaman closed circuit television (CCTV), saat kejadian, sebuah truk boks ekspedisi putih melaju dari arah Semarang menuju Solo. Disusul minibus jenis Elf yang melaju di belakangnya. Sekira pukul 04.00, truk trailer pengangkut besi dengan nopol E 9124 AF melaju dengan kecepatan tinggi. Truk itu langsung menghantam minibus Elf hingga menabrak truk tangki yang terparkir.
Kemudian, truk trailer menghantam truk boks ekspedisi dan menggasak truk-truk yang terparkir di bahu jalan. Akibatnya, paket-paket yang berada di dalam truk boks putih langsung berhamburan ke jalan. Sementara itu, kernet truk boks terpental keluar dan tertimpa truk boks tersebut.
Di sisi lain, truk trailer terus melaju dan menggasak truk ekspedisi hijau serta dua truk car carrier. Tiga kendaraan yang digasak truk trailer sempat terseret beberapa meter. Truk trailer baru berhenti saat truk ekspedisi hijau dan satu truk car carrier terperosok ke daerah milik jalan tol.
Proses evakuasi korban memakan waktu cukup lama. Terutama kernet truk yang tertimpa boks ekspedisi putih. Petugas menggunakan spreader untuk membuka ruang.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, sopir truk trailer pengangkut besi berkendara dengan kecepatan tinggi. Dia lantas mengerem, namun tetap menabrak kendaraan yang terparkir di bahu jalan. ’’Saya sudah perintahkan Dirlantas dan jajaran untuk sket tempat kejadian perkara (TKP) dan videokan evakuasi supaya jalurnya clear hari ini dan secepatnya,’’ terangnya saat ditemui di lokasi.
Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi menyatakan, ada delapan orang yang meninggal. Sementara itu, para korban luka masih dirawat di RS Pandan Arang dan RS Indriati.
Para korban yang meninggal di TKP adalah Suparti dan Sri Damayanti, warga Baron, Nganjuk; Heri Kusmiran, warga Kedongjati, Grobogan; Iswanto, warga Margasari, Tegal; serta Yaudi dan Binti Suciati, warga Baron, Nganjuk. Sementara itu, korban meninggal di rumah sakit adalah Chayatin, warga Baron, Nganjuk, serta Agus Kusnudin, warga Sukomoro, Nganjuk.
’’Sopir truk pengangkut besi diduga mengantuk. Dugaan kedua, remnya blong. Dugaan ketiga, ada overload (muatan berlebih) sehingga fungsi pengereman tidak maksimal,’’ jelas Kasatlantas Polres Boyolali AKP M. Herdi Pratama. (Slv)